Malam ini aku mengetahui dua hal yang sungguh sangat bertolak belakang. Hitam dan putih. Yang satu buruk sedang yang lainnya adalah kebaikan.
Saat akan berbuka puasa tadi, seorang teman bercerita bahwa ada orang yang mengaku beragama Islam, tapi sama sekali tidak percaya adanya Allah dan Rasul-Nya (benar-benar Naudzubillah). Sungguh mengherankan, mengingat dia repot-repot berkata bahwa dia Muslim. *beragama, tapi tak bertuhan, huh? What the...
Lalu, ada seorang Muslim (berdasarkan KTP-nya-red) mengaku bahwa dia beragama Islam karena Islam adalah agama eyangnya (huh?). Lantas, dia menambahkan bahwa ia menganut paham magisme taat, serta tidak shalat. Ucapannya jelas menunjukkan kalau dia tidak merasa 'Muslim' dalam arti sebenarnya. Astagfirullah...
Sebuah kenyataan yang tak mampu dipungkiri. Pahit. Namun, ini benar adanya.
Aku berbuka, dengan cerita yang terlalu benar terjadinya.
Dear God, how I wished it had never happened. We humans... we, have committed what we shouldn't.
Astagfirullah. Astagfirullah. Astagfirullah.
--hours later--
Setelah aku tarawehan di mesjid dekat rumah kosku, aku surfing internet, seperti biasa walau tidak se-aktif dulu aku buka akun fesbuk.
Tidak ada yang spesial, sampai tiba-tiba ada teman yang update statusnya dengan ungkapan 'manusia kembali ke fitrahnya'. Dan bahwa terjadinya di sebuah mesjid yang cukup terkenal di Banda Aceh, mesjid yang sempat kukunjungi beberapa hari sebelum aku berangkat ke Jakarta, mesjid Al-Makmur Lamprit atau yang lebih dikenal dengan nama mesjid Oman.
Aku tidak mengerti maksudnya hingga beberapa teman yang lain meng-update status mereka dengan isi yang mirip dan kurasa saling berkaitan. Mereka menyebutkan bahwa ada seorang wanita asal Medan yang telah menjadi muallaf kemarin malam usai shalat tarawih.
Wanita itu memilih jalan Islam, mengucapkan dua kalimah syahadat... dan akhirnya sah menjadi bagian dari jama'ah pengikut Rasulullah Muhammad saw.
Alhamdulillah. Alhamdulillah. Alhamdulillah.
Benar-benar sebuah kesyukuran yang nyata. Rasanya kabar menggembirakan sekaliber ini meski tidak menghilangkan, namun setidaknya dapat mengurangi kesedihan hati bahwa di suatu sudut dunia ini ada orang-orang yang mulai melangkah keluar dari millah Islam.
I'm still so overwhelmed by the breaking news. My heart's tearing...
Ah, tak dinyana negeri Aceh tercinta ini dengan pelbagai aktifitas yang mulai dipenuhi aura negatif masih diberkahi Allah untuk menjadi tempat para pencari jalan kebenaran.
Semoga keberkahan Ramadhan bagi orang-orang yang beriman senantiasa.
Amin. Amin. Amin.
Who is the Loved One?
Allah
Who is Ar-Rahman?
Allah
Who is al-Mannan?
La ilaha illa Allah
Muhammadun Rasulu Allah,
Muhammad is the Messenger
To Allah is our return
La illaha illa Allah
All praise is due to
The One and the Only
He is the Master
Of all creation
He’s the Sustainer
And the Maintainer
Of the whole universe*
*Excerpt of Sami Yusuf 'Who is the Loved One?'