“Tapi kini sudah saatnya untuk pergi. Bagiku pergi untuk mati, dan bagimu untuk terus hidup; siapa diantara kita yang menempuh jalan lebih baik, hanya Tuhan yang tahu…” (Socrates)
----------------------------------------------------------------
Maka Mengapakah Engkau Tidak Bersyukur?
Terlintaskah di benakmu
Di setiap desah nafas
Di setiap desah nafas
Adalah seizin-Nya
Di setiap detak jantungDi setiap tatap mataMerupakan anugerah-NyaTersiratkah di kalbumu
Ialah karunia-Nya
Di setiap rangkai kata
Pasti rahmat-Nya
Di setiap langkah kakiTerbayangkah di hatimuDi setiap lambai tanganAda kuasa-Nya
Juga kehendak-Nya
Terpikirkah olehmu
Maka, mengapakah engkau tidak bersyukur?
----------------------------
----------------------
Serenada
Kubisikkan pada angin
Yang berhembus perlahan
Betapa inginku bertemu-Nya
Selalu
Selamanya
Kusampaikan pada awanYang melintas beriringanLuapan rinduku untuk-NyaPastiTak terhingga
Kuperdengarkan pada air
Yang sedang mengalir
Yang sedang mengalir
Buncahan cintaku terhadap-Nya
Penuh
Seluruh
Tetapi…Tak ada balasanMereka seolah tak acuhTak peduliMereka bahkan…Tak menyadari hadirku
-----------------------------
-----------------------
Distorsi Jiwa
Tertatih langkah menjelang
Terjalnya batu
Tegar merintang
Panas
Haus
Adakah hujan ‘kan turun?
Peluh perih membanjirUgh…penat terasa akhirDi searah pandangPuncaknya bagai titik hitamJauh
Batas tak tertahan
Mengambang di atas permukaan
Mengambang di atas permukaan
Kerikil-kerikil tajam
Tuhan,
Hasratku ‘tuk sudahi semua
Daya serupa hampa
Rabbi…
“Inna ma’al ‘ushri yusra”“Sesungguhnya di setiap kesulitan pasti ada kemudahan”Alunan Qur’an merasuk perlahanMengantar istighfar meradang sadarLunglai luruh sendi kalbu
Hampir terlepas nikmat Islam menyelimuti
Betapa dhaif insan ciptaan-Mu ini
Rabbi…
Faghfirlii…
(Februari 2005)
---------------------------
-------------------
Aku Ingin
Aku ingin…
Aku ingin mencintaimu
Dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempatDiucapkan kayuKepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu
Dengan sederhana
Dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempatDiucapkan awanKepada awan yang menjadikannya tiada…
(Sapardi Djoko Damono)
------------------------
-----------------
Kematian
Kematian
Datang diam
Berbalut sepi…
Sunyi
Sisakan kepedihan bagi sebagianSisakan kelegaan bagi yang lain
Datang diam
Berbalut sepi…
Dingin
(Anonim)
No comments:
Post a Comment