Tuesday, December 27, 2011
Friday, December 23, 2011
3 weeks
am counting the days...
will start another unfamiliar journey in the upcoming three weeks. don't expect will be this soon, tho. feel like a sudden event. like, hey, is it real? hahaha.
gonna miss my friends here... and my family.
uhm, actually, i got a certain due from my mom: to get married this year. tehee. guess, am not going to make it. this year will end in a week. pfft, so i told her, perhaps it'll be cool if someone just asks me to marry him, out of nowhere... and so, she said, "don't think of nonsense". hehehe.
then, hope i can aim for success this time around. wanna have a load of good things there. wanna make my fortune, too. cause, you know, feel like all these years i was a good-for-nothing. couldn't call my past few years here a success. still lacking in many things. was not mature enough, i believe. but, think that ahead of me will be quite a challenge, i should be well prepared.
i know, i should.
for my life to be meaningful.
look forward to it.
Posted by
Unknown
at
3:23 AM
2
comments
Labels:
Dreaming Impian,
Life,
Munakahat/Marriage,
Photos/Pictures,
Praying Hope,
What's On My Mind
Wednesday, December 21, 2011
Normal itu Indah
Ini adalah sebuah kisah 'kenormalan'. Oleh seorang wanita yang harusnya normal. Ditulis dengan pikiran normal, dan waktu yang normal pula. All in all, everything mah should be in 'normal' condition.
Yeah, you say it.
Aih, kenapa tiba-tiba ngelantur gini ya? Mungkin karena udah midnait, mata udah menjelang lima watt, tapi azzam pengen ngegosip terlampau dahsyat? Yeah, whateva-lah. Akhu cumanh pengenh ngerachau... aihh,,, hayuh, segera selesaikan misi ngeposting malam ini sebelum modem lemot kembali dan jiwa kadung memanggil-manggil bantal... *eh?
*back to intro yang tadi...*
Ya, ini adalah sebuah kisah tentang kenormalan. Tentang sebuah g-i-g-i. Gigi. Yep.
Kenormalan sebuah gigi. Judul bagusnya.
Pernah tidak kamu merasa punya gigi normal itu adalah oh-asik-sekali? Pernah? Tidak?
Yang bilang gak pernah, pasti gak tahu beban hidup penderita gigi abnormal... Ya, karna banyak banget orang yang gak sadar diri kalau gigi normal adalah JALAN menuju kebahagiaan yang HAKIKI. Sebelum berasa sakitnya sakit gigi, pasti orang gak akan tahu betapa gede manfaatnya gigi-gigi buat kemaslahatan bangsa.
Percaya deh sama aku, gigi normal alias gak bikin masalah itu merupakan jawaban atas kenapa kita bisa hidup sampe detik ini.
Kenapa aku sampe ngomong nulis gini? Just because, saat ini aku sedang tahap penyembuhan pasca operasi gigi bungsuku yang fenomenal sebagai event penutup akhir tahun ini. Dan sehingga aku akhirnya mengerti. Bahwa, hidup tanpa gigi normal adalah mustahil adanya. Gila. Impossible. Absurd.
Apa faktanya? Check this out!
Fakta Satu. I Thought I Could Die.
Seharian setelah operasi, aku gak makan, dan cuma minum obat, tok. Sampe beberapa harinya, aku gak bisa makan, dan karena udah kelaparan banget, kupaksa juga... tapi, berujung ke perih teramat sangat. Hari ke-4, pas mau minum obat, tanganku gemetaran, sekeliling berasa berputar. Saat itu, aku berasa kayak mau hilang kesadaran. Udah aja, tanpa mempedulikan sakitnya bekas dijahit, aku makan pisang... dua biji. Sambil tetap gemetaran, aku sempat mikir gak mau berakhir di bangsal rumah sakit, aku makan terus sambil baca doa. Baru kali itu aku bisa tahu kalau gak makan itu bisa segitu efeknya. And, that also made me realize that poverty and hunger can force anyone to do anything to continue living.
Fakta Dua. No Mengunyah is Yuck!
Kalau bayi, gak bakal bisa nolak makanan yang diblender, ditim, dan entah diapain lagi. Because, they don't talk. Jadi kita juga gak tahu apakah tuh makanan enak atau enggak. Kecuali, pas bayi-bayi itu muntahin makanannya keluar. But, berhubung aku udah dewasa, aku jelas tahu dong gimana rasanya makanan yang diancurin. Satu hal yang pasti: It Yucks! Kalau gak karena lapar yang teramat sangat, aku bakal menghindari makan model begini. Hfft, dan karena itulah aku memilih makan bubur nasi saja. Safe choice, I guess. Atau juga, makan roti yang dicelup ke air dulu... heuheu, biar dikata aku udah bosan banget makan model ginian, but, do I have a better choice? Maka, bersabarlah aku hingga saat pemulihan total itu tiba di hadapan. Pray for me, my friends...
Fakta Tiga. When The Stitches Hurting, It Hurts!
Pasti untuk menutup jaringan yang telah terbuka akibat operasi harus ada jahit-menjahit, tho. Iyah, meski horor sekali pemandangan jahitan di sekitar dinding mulutku itu, aku harus nrimo, tho. Dan, meski tiap kali memamah biak, pergeseran jahitan tersebut menyakiti... (padahal udah minum painkiller, higs), I need to keep tabah menjalani. Gak selamanya mendung itu kelabu... karena, kalo hujan, kadang gak pake mendung dulu. *lho?
En so, begitulah sekelumit fakta tentang bagaimana seandainya seseorang tidak bergigi normal... dia akan menjalani sedikit treatment untuk meng-normalkan giginya, dan mengalami sedikit 'pelajaran hidup' dalam masa-masa perawatannya.
Moral of the story? Suami idaman akhir 2011: punya gigi oke.
The End.
Posted by
Unknown
at
4:49 AM
1 comments
Labels:
Gigi/Teeth,
Insidental,
Life,
Randoms,
What's On My Mind
membentang awan
paling suka kalau langit penuh awan seperti ini.
juga, ketika langit dan laut seperti membentuk sebuah garis mendatar lurus.
seolah-olah dunia ini satu.
[potret ini diambil sekitar menjelang senja, sehingga, terlihat semburat kemerahan di ufuk sana, pada 7 desember 2009, di sebuah pantai di daerah Tapaktuan, Aceh Selatan.]
Thursday, December 15, 2011
ah, back to that 'unforgettable memory'
sekian lama udah menjejak di banda aceh (setelah proklamasi yang sok keren itu), i just succesfully got my wisdom tooth pulled away for its own good... better than aku harus nahan sakit kepala every time it's "doing the work". mojok-mojokin gigi yang di depannya, en akibatnya aku jadi migren. bener-bener, sungguhhh!
pas di operasi ya, didn't feel hurt or painful at all. yalah, secara kena bius.
pas di operasi ya, didn't feel hurt or painful at all. yalah, secara kena bius.
the thing is, abis operasi!
syukur, udah sarapan pas sebelum mengikhlaskan gigi dicabut, dengan darah (pasti) banyak banget keluar... en, sempet kena jilbab. hieee... horor amat, dah!
kalo ga.. wah, aku ga bakalan bisa 'puasa makan' gini. cuma minum aer putih doang, itu pun buat bisa nelen obat 5 biji!!! hah, can you imagine that! 5 butir obat!!
--- btw, aku tuh paling anti obat-obatan... walo, minggu lalu sempat down gara-gara demam, but, i didn't take any medicine. prefer to healing naturally, just so you know. abisnya ya, kan itu juga karena drop because of perubahan cuaca en, my fasting days. yep, biasanya kalo abis puasa berturut-turut, aku suka drop dengan sukses. namanya juga puasa itu program detoks, jadi kurasa wajar banget kalo pas puasanya lancar... selese program, baru gedubrak! ehehe. ---
cuma, yang ini aku kudu minum obat. it hurts, gilak! kebayang kalo ga minum painkiller... kali aku bakal pingsan dengan tenang. owh, life...
ba'da operasi gigi bungsu yang sebelumnya, selama lebih 2 minggu nahan sakit... cenat-cenut, nyut-nyutan... makan ga enak (ga bisa nelen, makanannya sibuk nabrakin diri ke gusiku yang tak berdosa itu... *antuk-antuk bantal*)... minum doang, tapi lapernya... nauzubillah.
mo ingetin aku, gimana deritanya orang-orang somalia ga makan... berhari-hari, bahkan sampe seumur hidup.
jadi, kali ini lumayan cukup buat pembelajaran ya, walo kurasa, segini juga udah sukses ngebuat aku tidur melingkar biar bisa nahan lapar.
so.
tepat hari ini 48 kilo... uhm, 2 minggu lagi, jadi berapaan yak? hehe.
kalo jadi kurus mendadak,,, tolong jangan syok, soalnya biar kuluruskan di forum inih ya, ini bukan karena aku ikutan program diet apa pun. **ei, kali-kali aja ada yang mikir gitu... hehe.
Sunday, November 27, 2011
Hello, Hijriah: A Year Anew...
Alih Admin Blog...
ini foto saya, lho.... imut ya? ahee |
----------------
Ehem, hem. Tes, tes, satu, dua. Oke. Status: stand by.
Eksyen.
Slamat malam menjelang midnait buat semuanya. Perkenalkan, saya adalah admin sementara jadi untuk blog ini.
Nama saya adalah Hicoelita si Kuching Masyhur. Idola sejuta umat, berpribadi merakyat.
Saya adalah seekor makhluk yang lebih dikenal di dunia manusia sebagai Kucing. Binatang lucu en ngegemesin. Saingan anjing, tapi tidak suka jogging. Suka tikus, apalagi ikan kering. Sering pura-pura nolak kalo dikasih makan, walo sebenarnya malu-maluin. Itulah saya, si Kucing.
Sebelum semua pembaca jadi heboh karena saya tiba-tiba dengan tiada angin tiada hujan muncul di laman blog ini, baiklah saya memperkenalkan maksud dan tujuan saya berada di sini.
Pada dasarnya, saya duduk di sini, mengetik-ngetik huruf-huruf ke blog ini adalah gara-gara si admin blog ini yang sebetulnya, si Ika itu, lagi gak punya ide buat nulis-nulis. Lagi mentok, gitu menurut pengakuannya sendiri ke saya (yah, kalo menurut saya yah, sebenarnya lagi bad mood... kali pengaruh hormonal tuh, ups, hehe, beda sama saya...). Dan, akibatnya, saya suka gak suka jadi ngejogrok di sini sambil menuangkan apa yang mau saya tuang sesukanya.
Katanya lagi, saya boleh nulis apa aja, boleh tentang kegiatan saya hari-hari, atau anak-anak saya (ya, saya ini udah jadi ibu, lho) atau fans saya, atau apalah yang perlu saya tulis. Tapi, dari kesan yang saya tangkap, sih, dia maunya saya tulis tentang dia yang bagus-bagusnya gitu. Biar keliatan dia baek hati en baek budi sama saya. Ah, saya sih, gak peduli tuh, wong saya gak dibayar juga, buat bantu menuhin isi blognya (kerja suka(ga)rela gitu).
Dikasih makan juga enggak. Dia bilang, saya udah gede, dan harus bisa hidup mandiri, jadi gak dapet lagi stok makanan dari rumahnya... kecuali, ada lebih, baru dah, saya kena cipratan rejeki. Kalo normalnya mah, saya disuruh nyari makan sendiri di luaran. Sok mau buat saya hidup berdikari gitu, si Ika itu. Ckckck, gak tau dia kalo dunia luar itu penuh perseteruan untuk makhluk Kucing kayak kami ini. Huff... Ah, sudahlah, dia mana mau tau yang gituan...
Oh, ya, tadi saya harusnya cerita-cerita, ya. Hehehe, hampir lupa. (=^-^=)
Hmm, mau cerita dari mana ya? Ah, iya, saya mau bilang, kalo saya itu betina (tadi udah saya bilang kan kalo saya udah jadi ibu kucing).
Dikasih makan juga enggak. Dia bilang, saya udah gede, dan harus bisa hidup mandiri, jadi gak dapet lagi stok makanan dari rumahnya... kecuali, ada lebih, baru dah, saya kena cipratan rejeki. Kalo normalnya mah, saya disuruh nyari makan sendiri di luaran. Sok mau buat saya hidup berdikari gitu, si Ika itu. Ckckck, gak tau dia kalo dunia luar itu penuh perseteruan untuk makhluk Kucing kayak kami ini. Huff... Ah, sudahlah, dia mana mau tau yang gituan...
Oh, ya, tadi saya harusnya cerita-cerita, ya. Hehehe, hampir lupa. (=^-^=)
Hmm, mau cerita dari mana ya? Ah, iya, saya mau bilang, kalo saya itu betina (tadi udah saya bilang kan kalo saya udah jadi ibu kucing).
Saya dilahirkan oleh seekor kucing betina domestik (gak enak kalo nyebut 'kampung'... kurang greget) yang dengan tega ninggalin saya di belakang rumah kos-an si Ika dan keluarganya, gak begitu lama setelah mereka menempati itu rumah.
Waktu itu sedang musim hujan juga, dan karena saya masih imut sekali (dan gemesin juga pastinya), saya sudah barang tentu masih lemah sekali. Akhirnya, si Fadel, adeknya Ika, berinisiatip bangun rumah-rumahan dari kardus, biar saya bisa tinggal. *itu sih adeknya ya, kalo si Ika mah, wah, jangan ditanya... dia suka gak peka lingkungan gitu... hehe
Dan berawal dari situlah, lalu saya jadi sering mondar-mandir di rumahnya. Sampe anak-anak saya juga ikut tinggal disini. Hm, udah berapa generasi ya? Haha, yang jelas, kami sekeluarga selalu ada di sekitaran rumahnya si Ika ini.
Nah, begitulah, sekelumit cerita singkat dari saya, yang akan mengawali perkenalan kita kali ini. Entar kalo ada momen yang lebih banyak, pasti saya bakal cerita lagi. Udah tengah malam soalnya... saya juga butuh tidur yang cukup lho... hohoho.
Ciao. Miao. Miao.
Posted by
Unknown
at
4:05 AM
0
comments
Labels:
Cat/Kucing,
It's Just That,
Photos/Pictures,
Randoms
Friday, November 25, 2011
ngapain aja aku hari ini...
kemaren dapat undangan.
bentar dulu, jangan suuzon. ini bukan undangan makan-memakan. cuma undangan buat datang ke kantor camat buat ngurus ktp elektronik di hari ini. e-ktp, kalo bahasa kerennya.
jadwal acara poto-poto ktp dari jam 8 pagi sampe jam 5 sore. trus, kupikir, apa harus datang jam setengah 8 aja, biar gak saingan sama orang-orang. eh, trus adekku bilang, kan ditulis di jadwal jam 8-5 tuh, jadi datang aja sesukanya... musti kali gitu pagi-pagi udah stand by.
gilak, adek aku jenius jugak. hehe. kok aku malah mikir susah. jadilah aku gak bela-belain diri bangun jam 8. nyehehe. aku berangkat aja jam 10.
tapi, tetap gak langsung ke kantor camat kayak niat awal. jadinya ke bengkel dulu beresin nasip si motorku. *udah sekarat baterenya abis...
batere motor mahal, rupanya. cih, gak dikasih diskon pula. heu...
selesein urusan motor, baru deh aku ke kantor camat.
hie, gak rame ternyata. aku udah salah duga.
alhamdulillah, aku males, jadi gak dateng jam 8... hehe. *males kok bangga... piye.
alhamdulillah, aku males, jadi gak dateng jam 8... hehe. *males kok bangga... piye.
aku poto ktp sama temenku, yang emang ngantor disitu. sambil ngobrol-ngobrollah jadinya, secara dia temenku pas sma dulu...
enaknya tuh, poto sama temen, jadi bisa liat-liat ke layar komputernya, kekeke, en bisa liat hasil potoku juga... kayak, semisal hasilnya kurang cakep, bisa minta diedit pake photoshop... *kaleeee....
udah aja. proses poto-poto gak makan banyak waktu, yang lama cuma ngobrolnya... hihi, trus yah, aku minta ijin cabut pulang. en dia ngijinin aku pulang. *haiyaa, masa mo ditahan seeeh...
begitulah. aku sampe dah di rumah.
yang dirumah, gak perlulah aku ceritain juga. gak ada interesting-interestingnya... *emang yang tadi, interesting gituh? "ya enggak juga... hehe"
postingan 'gak-penting-banget-deh'
yang dirumah, gak perlulah aku ceritain juga. gak ada interesting-interestingnya... *emang yang tadi, interesting gituh? "ya enggak juga... hehe"
postingan 'gak-penting-banget-deh'
Tuesday, November 22, 2011
Thursday, November 17, 2011
Tuesday, November 1, 2011
bulan baru lagi...
lagi-lagi udah masuk bulan baru aja, dan lagi-lagi, dalam masa penantian kembali.
menanti bertemu dunia baru lagi. >.<
menanti, apa kira-kira yang bakal aku jumpain di depannya. aku semacam harap-harap cemas dengan beberapa hal. yah, tentu aja yang ada hubungannya dengan masa depan.
taon depan tuh, aku direncanakan masuk kuliah lagi. tapi, belum ada tanda-tanda apa si kampus yang aku tuju itu bersedia nampung aku.
taon depan tuh, aku direncanakan masuk kuliah lagi. tapi, belum ada tanda-tanda apa si kampus yang aku tuju itu bersedia nampung aku.
walopun, banyak yang ngasih motipasi, semacam encouragement gitu lah. bilang kalo pasti si kampus bakal nerima aku apa adanya. *hiee, macam milih calon apaa gitu ya, gyahaha
karna dapet beasiswa, jadi udah bisa dipastiin, aku dapet kursi. cuman, salah seorang temen aku yang apply kampus yang sama, udah dipastikan gak bakal masuk kampus ini.
karena, oh, karena, doi katanya gak sesuai latar belakang pendidikannya.
sumpah. aku jadi tambah cemas.
aku kok belum-belum juga sih???lulus tak???
itulah tanya yang melulu jadi hantu di kepalaku.
cape kan tuh?
heuheu...
Posted by
Unknown
at
10:26 PM
0
comments
Labels:
Dreaming Impian,
Life,
Praying Hope,
Randoms,
What's On My Mind
Monday, October 31, 2011
ga jeles...
berhubung udah ngajuin pensiun dini (maksudte, nganggur) jadinya aku kayak semacam gak tau mo ngapain...
tapi, daripada entar jadi depresi saking gak ada kerjaan... mending juga aku maen-maen aja. itung-itung, balas dendam karena dulu-dulu banyak waktu abis buat nyari kerjaan... huehehe
ayuh, menggembira!!! >.<
Sunday, October 30, 2011
Satu Permohonan
Ini adalah puisi yang menurutku sangat menyentuh hati. Puisi yang juga merupakan doa dari seorang suami, Mustafa Chamran, untuk kekasih hatinya, Ghadeh, sang istri tercinta... Very touching words, indeed. :)
Ya Allah,
Aku mohon satu hal dari-Mu
Dengan penuh ketulusan:
"Kuingin kekasihku memikirkanku
Bak sekuntum bunga indah
Yang tumbuh di jalan kehidupan
Dan kesempurnaan,
Kuingin kekasihku memikirkanku
Seperti sepotong lilin-lemah-kecil
Yang menyala dalam kegelapan
Hingga akhir hayatnya,
Dan ia beroleh manfaat
Dari cahayanya untuk masa
Yang singkat,
Kuingin kekasihku memikirkanku
Bagai angin surgawi yang berhembus dari langit,
Yang membisikkan di telinganya
Kata-kata cinta, dan
Pergi menuju kata tanpa batas."
Aku mohon satu hal dari-Mu
Dengan penuh ketulusan:
"Kuingin kekasihku memikirkanku
Bak sekuntum bunga indah
Yang tumbuh di jalan kehidupan
Dan kesempurnaan,
Kuingin kekasihku memikirkanku
Seperti sepotong lilin-lemah-kecil
Yang menyala dalam kegelapan
Hingga akhir hayatnya,
Dan ia beroleh manfaat
Dari cahayanya untuk masa
Yang singkat,
Kuingin kekasihku memikirkanku
Bagai angin surgawi yang berhembus dari langit,
Yang membisikkan di telinganya
Kata-kata cinta, dan
Pergi menuju kata tanpa batas."
Mustafa Chamran
Sunday, October 23, 2011
Moody Lady in Action
kalo mengikut arahan para penulis-penulis gede, seorang penulis yang baik itu adalah dia yang tidak terpengaruh mood di kala ingin menulis.
tapi, gue enggak.
sebagai penulis mini, gue akan berujar gini: "sungguh saya ingin jadi penakluk mood, tapi apalah daya, mood mengambil porsi terbesar dalam diri saya. saya adalah seorang moodian. karena saya adalah seorang yang bergolongan darah B." *yah, emang gak ada hubungannya...
lalu, karena gue sadar diri sebagai pemudi yang moodian. gue akan ngaku aja. kalo ada yang menemukan blog ini jadi sering ter-update, sampe sehari bisa ada beberapa postingan. itu tak lain tak bukan karena gue in a good mood.
tapi, kalo blog ini semacam terlantar, dan beberapa hari bahkan mungkin bulan, blog ini isinya gak jelas dan suka ngawur, itu dikarenakan gue in a bad mood.
maka, begitulah.
bagaimana sebuah mood bisa mempengaruhi seorang gue.
sekian.
tertanda,
the moody lady.
Thursday, October 20, 2011
Haditsul Ifki, Sebuah Kebohongan yang Nyata
Aku bertanya pada Rabbku, "Mengapa kemalangan ini menimpaku, duhai Tuhanku?" Maka, jawab Rabbku, "Adalah itu karena Aku Merindukanmu, wahai hambaKu. Aku merindukan saat-saat engkau memanggil-manggil namaKu dalam tiap desah nafasmu... dalam tiap gerak langkahmu... dan dalam tiap-tiap doa yang kau panjatkan senantiasa kepadaKu..."
Jauh
di suatu masa yang lampau itu, seorang muslimah yang semua kebaikan
terhimpun pada dirinya terhempas dalam sebuah fitnah yang nyata. Ia,
yang selalu menjaga kehormatannya, lisannya, dan dirinya, telah terpuruk
oleh kekejian yang disebarkan dengan sengaja oleh kaum munafik yang
ingin merusak sebuah rumah tangga yang paling diberkahi seluruh alam dan
umat Islam sekaliannya.
Ia, yang tak tahu menahu akan
berita bohong yang terlanjur tersebar di kalangan muslimin, hanya bisa
mendamaikan hatinya kepada Allah swt, Tuhannya yang Maha Mengetahui.
Tuduhan akan tercemarnya kesuciannya itu sungguh terlalu berat untuk ia
pikul sendiri.
Ia, sang ibu kaum muslimin, wanita cendikia
yang tak alpa menabur kebaikan di setiap waktunya... adalah, Aisyah
r.a, istri terkasih nabi umat Islam, Rasulullah Muhammad saw. Wanita yang telah
terjamin surga untuknya.
Kisah ini, telah menyebabkan
Tuhan semesta alam, sang Rabbul Izzati, menyampaikan firmanNya kepada
Rasul saw dan telah membuat kaum muslimin sekalian mengerti bahwa yang
Haq adalah Haq, dan yang Bathil adalah Bathil.
Kebenaran
harus ditegakkan. Dan, tiada hal dusta yang lebih berbahaya melainkan
rusaknya kehormatan seorang muslimah karena fitnah yang nyata.
Sesungguhnya,
fitnah adalah kekejaman yang tanpa bentuk, dan ia, mampu menyakiti
seseorang yang terjaga kemurnian kehormatannya melebihi sakitnya tusukan
pedang. Ia melukai sangat dalam, dan bekasnya akan selalu ada.
Maka,
berhati-hatilah dengannya. Sesungguhnya ia seperti persangkaan yang
buruk, yang membakar kebaikan bagaikan api menghanguskan kayu bakar.
Habis tanpa sisa.
- Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar. (11)
- Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata, "Ini adalah suatu berita bohong yang nyata." (12)
- Mengapa mereka (yang menuduh itu) tidak mendatangkan empat orang saksi atas berita bohong itu? Oleh karena mereka tidak mendatangkan saksi-saksi maka mereka itulah pada sisi Allah orang-orang yang dusta. (13)
- Sekiranya tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu semua di dunia dan di akhirat, niscaya kamu ditimpa azab yang besar, karena pembicaraan kamu tentang berita bohong itu. (14)
- (Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar. (15)
- Dan mengapa kamu tidak berkata, di waktu mendengar berita bohong itu, "Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan ini. Maha Suci Engkau (Ya Tuhan kami), ini adalah dusta yang besar." (16)
- Allah memperingatkan kamu agar (jangan) kembali memperbuat yang seperti itu selama-lamanya, jika kamu orang-orang yang beriman, (17)
- dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (18)
- Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui. (19)
- Dan sekiranya tidaklah karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu semua, dan Allah Maha Penyantun dan Maha Penyayang, (niscaya kamu akan ditimpa azab yang besar). (20)
- Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barang siapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorang pun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (21)
- Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat (nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (22)
- Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena laknat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar, (23)
- pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. (24)
- Di hari itu, Allah akan memberi mereka balasan yang setimpal menurut semestinya, dan tahulah mereka bahwa Allahlah Yang Benar, lagi Yang menjelaskan (segala sesuatu menurut hakikat yang sebenarnya). (25)
- Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga). (26)
:::QS An-Nur ayat 11-26:::
Posted by
Unknown
at
1:01 AM
0
comments
Labels:
Facebook-Related,
Hati,
Life,
Qur'an,
What's On My Mind
Wednesday, October 19, 2011
kasus neh... wadoh!
mau ketawa aja, ntar disangka gila... mau sedih juga, ih, siapa dia bisa merusak bahagia gua. nah, giliran mau marah-marah, jadinya ntar malah makin parah. runyam suasana. kalo mau dibiarin aja, gua jelas gak terima. diperlakukan bak seorang pendosa. huft.
begitu mau diikhlasin, wadow, gua gak sebaek itu ngelepas orang yang udah mencemarkan nama baik gua (oh, oke emang kebaikan saya gak mendunia, tapi yang pasti saya selalu nabung, lho, dan itu adalah suatu kebaikan...). semua udah pada tau dong, kalo fitnah itu lebih kejam daripada tidak memfitnah. ckckck, itu semua wajib (gak pake sunat) untuk tau soal yang satu ini.
ujung-ujungnya bingung. itu udah jelas.
karena gua masih dalam prosesi kebingungan dan sedang berusaha nyari jalan keluar... gua belom bisa cerita kronologisnya gimana.
yang bisa gua kasih tau cuman satu.
GUA DIBOIKOT!!! *ehe, udah dramatis tak?
PS: eh, sekadar bocoran nyak... ini postingan ada kaitannya ama postingan sebelumnya. huehehe, padahal gua udah janji gak mau bagi-bagi ke blog gua. tapi apalah daya... gua cuma wanita biasa... ehe.
PS2: udah, percaya aja. gua suer kalo udah gak bingung lagi... gua tulis dah semua. ehehe.
Monday, October 17, 2011
Hari Ini...
ada beberapa pokok permasalahan hari ini. pas chatting, ga taunya dapat gosip tak sedap (iyee, emang sejak kapan itu bisa dimakan?)...
hm, tapi kalo bisa ditarik kesimpulan sih, semua itu karena miskomunikasi... dan, yang paling penting juga, misinterpretasi.
adalah sangat berbahaya kalo kita terima berita yang sepenggal benar, dan sepenggalnya lagi benar-benar-deh-tuh-orang-ngarang.
mending aja bagus... eh, ini mah, ampir menghancurkan bahtera rumah tangga orang laen. huft, sungguh tak terbayangkan!
sebenernya, gue pengen nulis tentang gosip ini di blog... tapi, entar kalo kebetulan yang ngebaca adalah orang yang digosipkan... bisa-bisa gue harus say goodbye to dunia fana nan gila ini! hehe.
udah ah, entar malah makin tergoda...
adios, cipika-cipikos, domestos nomos! *lho? jadi jualan
Posted by
Unknown
at
2:45 AM
0
comments
Labels:
Actual News,
Facebook-Related,
Hati,
It's Just That,
Life,
Opinions,
Randoms,
What's On My Mind
Sunday, October 16, 2011
A Role Model for Children
Question:
Some people believe that parents are ideal
model to teach children to become a good society member. Others think that
school is a good place to learn. Discuss both views and give your own opinion.
(250 words)
Answer:
Becoming a person who can be a benefit to
others is a dream of every human being. Ideally, a person would try his or her
best to contribute to creating a conducive and comfortable environment in his
or her society. However, to provide such situations requires effort from every
society member.
This effort can come from different sources
of learning; parents and school. The first source, parents, is believed to be
an ideal model for others; in this case it is the children. Parents are
supposed to guide their children and monitor their deeds as well as teach them
good things. As to why parents are being understood as ‘teachers’, it is due to
their closeness with their children. Children learn best at home because homes
are the only places they feel relaxed, cared for, and understood.
On the other hand, school, as another
source of learning, has other strong points. School provides an environment of
take-and-give from one to another person. School has almost everything the
children need to learn; the teachers, the friends, the play. Children gather
more information from their surroundings, whether it is a way to share and love
others or a way to discover that to gain respect from others they need to
respect the others, too. Since school is a place where they can get knowledge
and socialize with their friends, many people agree that school has all a
person needs to be a good society member.
In conclusion, both parents and school
have, in fact, their own strengths and weaknesses. However, I tend to support
the opinion which says that parents are the best teachers. Parents are the very
people we encounter the most in our life, and thus, they being a role model for
children to learn is very crucial.
Saturday, October 15, 2011
Reducing Traffic Accidents
Question:
Some people think that strict punishments
for driving offences are the key to reducing traffic accidents. Others,
however, believe that other measures would be more effective in improving road
safety.
Discuss both views and give your own opinion.
(250 words)
Answer:
In recent years, high numbers of accidents
related to traffic have led to the government implementing strict punishments
for those who violate driving rules and regulations. Regarding this, some
people agree that punishment is an effective tool to reduce accidents, while
others disagree.
People who think that strict punishments
are powerful enough to solve the traffic accidents have the assumption that
negligent drivers will be more aware of their driving. These drivers are more
likely to reduce their speed and follow the traffic signs since severe
punishments await them if they are being irresponsible. Most importantly,
strict punishments can teach drivers indirectly that a human’s life is very
valuable and worthy of respect and consideration.
In contrast, some people do not think that
such severe punishments should be implemented. The government should not go
that far as other less strict punishments can also have good effects. It is
considered more fair and efficient, yet effective if the drivers who break the
law are fined. However, the fines should not be a large amount, but enough to
make the drivers feel punished. It is not that the drivers want to harm other
people; they are only speeding a bit.
As far as I am concerned, even though
strict punishments are necessary for reducing as well as preventing more
traffic accidents, it is more acceptable that the punishments are levelled
respective to what kinds of offences the drivers have committed.
Friday, October 14, 2011
Mini Barb [baca: Gladi Resik for Real Barb]
Pelatihan bahasa Inggris udah selese, jadi di hari Senin lalu mbak Pristi ngajakin buat ngadain mini barbeque yang mengambil setting di rumah mungilnya di kawasan yang aku lupa namanya---pokoknya masih sekitaran Depok.
Jalan menuju rumahnya itu sungguh sebuah perjuangan. Jauuuh banget, sampe aku kira gak bakalan tiba deh. Dan karena aku berangkat bareng si Dilla dari rumahnya di Bogor, maka perjalanan kami emang sungguh asoy... berjam-jam waks!!! Bayangkan.
Dari Bogor, kita naek kereta commuter, yang ngabisin waktu ada sekitar lebih 1,5 jam. Sampe di stasiun Lenteng Agung (nurut pengakuan mbak Pristi ini adalah stasiun terdekat ke rumahnya) seterusnya kita lanjut dengan angkot, which was lebih setengah jam berada di dalamnya. Dari angkot tadi, kita nyambung lagi dengan another angkot... yang makan waktu kira-kira kurang dari setengah jam.
Di another angkot inilah terjadi sebuah insiden. Pas aku mau naek tuh ya, si supirnya udah kalap aja maen tancap gas terus... padahal aku belum duduk dengan manisnya. Jadilah, aku berpegangan ke si Dilla en ibu-ibu di dalam angkot situ hingga akhirnya bisa sukses duduk.
Lalu, entah aku udah bikin salah apa, ada sebiji anak esde ngedumel sendiri sambil mandangin ke arahku. Naga-naganya sih, dia rada keki gitu. Tapi, berhubung suara angkot kalah kecil dari suara tuh bocah, wajar sangat aku gak begitu denger apa yang dia komat-kamitkan.
Eh, mendadak, tiada angin tiada hujan... si bocah ngejulurin kakinya ke kaki kanan aku... en karena sepertinya jarak kaki kanan aku dan kakinya kejauhan, dia ganti modus. Giliran kaki kiri aku yang diincar---karena letaknya lebih deketan ke dia. Langsung aja, sambil mulutnya komat-kamit kayak lagi rapal mantra, dia nginjak kakiku!!! Buset dah, tuh bocah. Kaget lah aku, soalnya aku gak ngerti kenapa tiba-tiba kakiku diinjekin gitu.
Karena dia masih bocah, aku yang ngalah donk (hehe)... tapi, karena dia gak mindahin kakinya segera, en kaos kakiku udah kotor jadinya... ya kuprotes dong. Kubilang aja, "Itu kotor..." trus pasang senyum lebar, soalnya aku kuatir dia jadi nangis dalam angkot. Bisa berabe ntar!!
Phew. Kukisahkanlah cerita ini ke si Dilla, en dia cuma ketawa doang. Yah, emang mau gimana lagi, masa tuh bocah ajaib mau diceramahin, sih? hehe
Sudahlah. Kita tinggalkan si anak itu, karena dia udah turun duluan bareng ibunya. Dan gak beberapa lama, akhirnya kita berenti di tempat yang udah dikasih tau mbak Pristi. Yang ternyata, gak begitu jauh dari kompleks tinggalnya dia.
Begitu sampe, kita langsung menghubungi dia... dan gak lama mbak Pristi pun muncul untuk menjadi penunjuk jalan.
Pas aku ngeliat mbak Pristi dari kejauhan, aku jadi surprise. Wah, dia pake ungu! Dan segera aja aku sadar, hari itu aku ama Dilla juga udah ber-ungu-ria, dan begitu si mbak Pristi pasang ungu juga, aku jadi... Walah!! Iki piye tho... bisa sehati gitu, haha.
Trus, aku jadi curiga, apa jangan-jangan si Ifah (dia udah duluan nyampe) juga pake baju ungu. Dan ternyata, bener banget sodara-sodara seiman seagama... gubraks bener dah!!
Maka, terciptalah kuartet qasidahan yang bakal mengisi acara di hari itu. *cuma gak jelas siapa yang jadi vokalisnya ini, heheh
Setelah acara temu ramah selese, kita segera memasuki acara puncak, yakni: memanggang, atau bahasa kerennya, barbeque.
Acara ini awalnya digagas mbak Pristi buat aksi 'belajar' supaya pas ngadain barbeque aseli di Aussie nanti, semua pada siap... *eleuh, semacam penting gitu yak...
Dia udah nyiapin ayam yang sebelumnya telah matang. Berikut beberapa sosis sapi. Tak lupa pula beberapa ikat kangkung buat tumisan. Sementara, aku ama Dilla bawain mangga dua kilo biar dipake buat pencuci mulut... hmm, niat awalnya sih gitu, tapi keburu abis sebelum bertugas, mhehe.
Nah, pas mau diidupin panggangan, barulah mbak Pristi tersadarkan. Dia gak punya minyak tanah... Akirnya muncul alternatip, dia beli alkohol. Masalahnya adalah, berhubung kita gak mau gara-gara dituang alkohol ke bara, trus kita jadi mabok... diundurkanlah niat mulia itu. Kemudian, secercah ide pun terbitlah... pake minyak goreng!! haha, karena berasumsi itu juga minyak dan bisa buat menggoreng, pastilah bisa menimbulkan efek bakar. Maka, tercapailah kata mufakat: Use minyak goreng.
Dan, tak disangka-sangka, keberadaan sang minyak goreng turut mendukung kesuksesan memanggang ayam dan sosis. Untuk kevalidan berita, berikut adalah cuplikan gambar yang berhasil dihimpun penulis.
Moral of the Story: Tak ada minyak tanah, minyak goreng pun jadi.
Enjoy!
bahan utama kaum omnivora |
judulna mangga Arummanis.. dari aroma mah udah harum, eh pas dimakan... beneran manis |
pertama-tama, kangkung dipotong dulu |
weisss... harusnya aku minta hak cipta nama ini, hahaha |
kipas-kipas euy... |
oh, bukan... ini bukan buat sesajen... |
teteup... mejeng sebelum masak :D |
PJ urusan sosis |
gambar ini bukan rekasaya!! gua beneran manggangin tuh ayam!!! |
owh...yummy!! slurp..slurp... |
aiihhhh...sedapnyeee |
entah mengapa mereka memilih posisi begini... |
nah, gua ngapain ikutan nimbrung?? |
dapur mungil jadi penuh |
jadi malah semakin penuuh |
dan, sosis pun siap hidang |
biar keliatan fresh from the kompor |
heee, ga ingat kenapa gua jepret inih |
yay... menu tlah lengkap |
foto wajib bareng |
foto bareng lagi-lagi wajib |
Subscribe to:
Posts (Atom)