Configuration

"between the good and the bad is where

you'll find me reaching for heaven"















FrenshiPath

Daisypath - Personal pictureDaisypath Friendship tickers

Saturday, February 26, 2011

Salah Satu Hal yang Membingungkan Tahun Ini

Kemarin malam, aku terlibat diskusi tanpa solusi dengan beberapa orang teman… Seperti biasa, dan seperti yang sudah kusebutkan tadi, itu adalah sebuah diskusi…yang benar-benar tanpa solusi pasti… yah, apalagi kalau bukan diskusi tentang ‘pernikahan’ alias ‘munakahat’ kalau dalam bahasa Arabnya. Ah. Sebuah diskusi yang tanpa ampun. Aku pun menjadi bingung.

Kebingunganku ini bukannya tanpa latar belakang… Jauh sebelum malam itu, diskusi semacam telah aku jalani dengan intensitas di atas normal yang diperbolehkan. Dan saking seringnya, aku lantas menobatkan diskusi ini sebagai ‘diskusi tanpa solusi’… gara-gara di setiap akhir cerita, tak ada resolusi yang tercapai… yang bahkan konflik saja punya resolusi pasti… Ugh…

Supaya postingan ini tidak disalahpahami… aku perlu mengumumkan sesuatu. Aku tidak sedang komplain di sini. Tidak. Aku hanya ingin menyampaikan satu hal… bahwa aku minta maaf. Maaf atas ketidakmampuanku menjalin hubungan dengan pria-pria yang notabene berharap dapat menggenapkan setengah diennya denganku. Mungkin aku sombong? Hahaha…tentu saja tidak. Itu tidak benar sekali. Aku hanya tidak bisa saja. Tidak bisa kalau tidak dengan seseorang yang saya suka, dan juga menyukai saya. Jadi, aku menginginkan adanya semacam a mutual feeling… chemistry, that is.

Maka, wajar saja bila harus merujuk pada wishlist-ku ini, semua diskusi alot tentang nikah sudah pasti akan berakhir tanpa solusi.

Namun, sungguh lucu. Karena ternyata ketika orang-orang yang terlibat diskusi mempertanyakan alasan ke-masih single-anku mengetahui jawaban seperti di atas, mereka langsung geleng-geleng kepala… dengan tatap tak percaya… pandangan aneh… melihat kenyataan bahwa aku bisa begitu keras kepala. Well, I just can’t help it… It’s the feeling we talk about…

Nah, kalau mereka berubah heran atas sikapku terhadap a future husband… sebaliknya, aku juga merasakan hal yang sama. Selalu, aku bertanya-tanya dan menganalisa…kemungkinan-kemungkinan…tentang kesediaan orang-orang, khususnya teman-temanku, menikah dengan pria yang dikenalkan atau juga baru mereka kenal. Selalu, aku berusaha agar bisa setidaknya memberi luang di hati untuk sosok-sosok baru. Dan selalu, aku berharap dapat menjadi seperti mereka sehingga paling tidak aku bisa menyenangkan orang yang sedang mengusahakan membangun mesjid di surga kelak. Tapi, selalu saja, aku bernasib naas. Sulit sekali mengarahkan hati ke trek yang benar. I’m worn out already…

Lalu, selain terperangkap dalam lingkaran setan diskusi tanpa solusi itu, ada juga sebuah soal yang begitu sukar kujawab. Hampir setiap kali pertanyaan itu dilontarkan pihak-pihak yang penasaran, aku selalu kewalahan mencari kunci jawabannya. Padahal soal itu tidak berbentuk rumusan matematika yang njelimet susahnya. Itu hanya soalan biasa. Aku saja yang tidak biasa.

Berbagai alternatif sudah kuberi sebagai respon untuk pertanyaan tersebut. Tapi, lagi-lagi, aku mendapat minus dengan jawaban-jawaban ‘cari selamat’ itu. Soal itu seolah tak ada matinya, aku jadi di-skak mat tiap berhadapan muka dengan sang soal. Bagiku, masih jauh lebih mendingan bila aku disuguhi segepok soal-soal menguras pikiran sejenis TOEFL atau IELTS atau SAT atau GRE atau SPMB atau TPA atau apalah lagi jenis-jenis tes yang tersedia di dunia ini ketimbang harus mengisi lembar respon dengan opsi negatif.

Bagiku, sebiji soal tak seberapa mana itu malah yang mempunyai resolusi tinggi bak kamera DSLR yang aku harap bisa miliki seharga 20 jutaan dan level kesulitan nyaris mendekati sempurna, 0.999, bila kuuji dengan software statistikku. Sungguh soal yang terlalu sophisticated and complicated yang selain membutuhkan kecerdasan intelejensi IQ, juga kecerdasan emosi EQ dan kecerdasan spiritual SQ di atas rata-rata normal kebanyakan orang bagi si penjawab.

Ya, benar sekali, kita –sebagai si penjawab— sekurang-kurangnya harus memiliki hati seluas samudra agar tidak jenuh dan terzalimi saat disodori soal sekaliber ini. Hati, jiwa dan pikiran kita mestilah berpadu sedemikian rupa supaya kita siap sedia ketika kita memberi jawaban wajib “belum” atas pertanyaan wajib “sudah nikah belum?”, dan jawaban wajib “belum ada” atas pertanyaan wajib “sudah ada calon belum?”, serta juga jawaban wajib terakhir “belum tahu” atas pertanyaan wajib terakhir “kapan nikahnya?”.

Semoga aku selalu dalam lindungan dan rahmat Allah swt bila aku harus menjawab hal-hal yang diluar kekuasaanku. Dan semoga, orang-orang yang begitu ingin tahu bisa langsung merasa diam dan tentram hatinya demi mendengar jawaban demikian terlontar dariku. Amiiin… 

A last note,… it’s just a thought I wanted to share to the world. No offense. (^^):v

Thursday, February 24, 2011

Hazard

Ada satu lagu yang sangat deep in meaning dan sangat touching... dan, saking menyentuhnya lagu itu sampai ingatan aku menganggap lagu itu unforgettable even if you try really hard... ya aku mengaku, benar banget kalo lagu yang bagus itu ada banyak sekali, tapi yang bisa meninggalkan bekasnya dikepala kita itu sungguh tidak banyak... only a few could pull it off. 

And one of those few touching songs is Hazard, sebuah lagu ciptaan dari dan dinyanyikan sendiri oleh Richard Marx. Karena lagu ini juga, I came to like all of his songs... yeah, it's true... lagu inilah yang membawaku mendengarkan semua lagu yang dia nyanyikan... his voice blended with the song... such an amazing harmony... such a tender melody...

My mother came to Hazard when I was just seven
Even then the folks in town said with prejudiced eyes
That boy's not right ...
Three years ago when I came to know Mary
First time that someone looked beyond the rumours and the lies
And saw the man inside ...
We used to walk down by the river
She loved to watch the sun go down
We used to walk along the river
And dream our way out of this town ...
No one understood what I felt for Mary
No one cared until the night she went out walking alone
And never came home ...
Man with a badge came knocking next morning
Here was I surrounded by a thousand fingers suddenly
Pointed right at me ...
I swear I left her by the river
I swear I left her safe and sound
I need to make it to the river
And leave this old Nebraska town
I think about my life gone by
And how it's done me wrong
There's no escape for me this time
All of my rescues are gone, long gone
I swear I left her by the river
I swear I left her safe and sound
I need to make it to the river
And leave this old Nebraska town ...

Wednesday, February 23, 2011

The Gate of Heaven

Disclaimer: Ini memang promosi yang terlambat, secara bukunya udah launching entah kapan-kapan...(sori stroberi ya bang Rahmat, yang penting kan niatnya...hohoho ^^).

Pertama kali tau kalo bang Rahmatul Fitriadi (ya, bang Rahmatul Fitriadi yang aku kenal ituh) mempromo bukunya, kukira itu buku tentang kiat-kiat atau semacam buku motivasi gitu (abisnya enggak pernah terbayangkan sebelumnya kalo bang Rahmat menulis kisah fiksi, hehe), maka begitu aku tau kalo itu adalah sebuah novel, otomatis aku merasa tkjt bgt (terkejut banget-red)...yap, benar sekali...karena aku enggak pernah bisa bayangin aja...hehe, ternyata seorang bang Rahmat nulis novel juga... *kagum campur kaget sekaligus bangga*

Eniwei, setelah membaca novel The Gate of Heaven ini, aku bisa membuat sedikit rekomendasi (bagi yang belom baca dong pastinya...) bahwa kisah fiksi ini penuh dengan bumbu-bumbu fakta yang terpercaya...bukti-bukti otentik yang tak terbantahkan...bahwa segi kemanusiaan dan solidaritas antar sesama umat manusia tengah diuji melalui konflik perang antara Palestina dengan Israel...dimana konflik ini telah menguntungkan sebelah pihak yang notabene selalu membawa-bawa nasib bangsa mereka yang 'pernah' berakhir tragis ditangan Nazi Jerman di masa nun jauh sekali... what an irony!

Novel ini juga menceritakan bahwa, ada segi bangsa yang saat ini tengah diatas angin itu yang tak dapat dipungkiri kebenarannya, yaitu bahwa hanya bangsa merekalah yang paling benar dan berhak menjadi penguasa atas bangsa-bangsa lain di dunia ini, dan mencoba dengan cara mereka yang licik dan terstruktur itu untuk menghasut bangsa lain lalu pada saat yang sama mencari muka dengan memasang topeng 'terzalimi oleh teroris anak-anak dan remaja Palestina'...sungguh bodoh sekali mereka-mereka yang tidak dapat membedakan antara yang haq dan yang bathil... it's just so saddened beyond words!

Nah, begitulah, this novel, I believe, was written on the thoughts that any one who still holds a sense of justice would understand what the situation really does happen in the Middle East today... The author merely conveyed the facts and truths underlying the conflict of humanity... while now, it is your turn to absorb the ideas...to digest it in your minds...what actions that you should take... for the sake of all the oppressed people out there...

A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive

They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who's wrong or right

But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight

You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

[Song: Michael Hart, We Will Not Go Down]

On a side note,... what da ya know?? novel ini bakal dibuat tetralogi, dimana nurut penuturan bang Rahmat sendiri, buku kedua bakal dilaunching Maret ini, en buku ketiga en keempat tengah dalam proses penggarapan yang hampir rampung...hieee, rajin banget nih bang Rahmat...dua jempol jari deh d:(^^):b

Monday, February 21, 2011

---너라고---

너라고...너라고

난 너뿐이라고...너라고
다른 사람 필요 없어 난 그냥 너라고
다시 한번 물어봐도 난 그냥 너라고
이미 너는 다른 사랑 했겠지만 
놓칠 수가 없어 다시 돌이킬 수 없어
내 눈빛이 뜨거웠던 순간에 
가슴 깊이 못을 박던 순간에
미련없이 바로 너를 선택했어 
그래 난 너라고

oh! 난
그 누가 누가 뭐래도 나는 상관 없다고
그 누가 누가 욕해도 너만 바라본다고
나 다시 태어난 대도 오직 너 뿐이라고
째깍째깍 시간이 흘러도

oh! 난
널 사랑한다 말해도 천 번 만 번 말해도
내 가슴 속 다 불 타고 마른 입술 닳도록
나 다시 태어난 대도 오직 너 뿐이라고
째깍째깍 시간이 흘러도

oh! 난
 oh only for you 
oh only for you
oh only for you
oh only for you
  oh only for you
너라고
아무 말도 필요없어 난 그냥 너라고 
너무 늦었다고 해도 난 그냥 너라고
잘못된 사랑인 걸 알고 있지만
포기 할 수 없어 절대 놓칠 수는 없어 아아
차디찬 내 입술을 더 부르네
뜨거웁게 너를 찾아 외치네
불러봐도 대답없는 너이지만
널 기다린다고

oh! 난
그 누가 누가 뭐래도 나는 상관 없다고
그 누가 누가 욕해도 너만 바라본다고
나 다시 태어난 대도 오직 너 뿐이라고
째깍째깍 시간이 흘러도

oh! 난
널 사랑한다 말해도 천 번 만 번 말해도
내 가슴 속 다 불 타고 마른 입술 닳도록
나 다시 태어난 대도 오직 너 뿐이라고
째깍째깍 시간이 흘러도

oh! 난
oh only for you, oh only for you
난 너라고 너라고 나는 (왜 모르니 왜 모르니)
난 너라고 너라고
나는 나
그 누가누가 뭐래도 나는 상관없다고 (난 상관 없다고)
그 누가누가 욕해도 너만 바라본다고 (널 바라 봐 hey)
나 다시 태어난 대도 오직 너 뿐이라고
째깍째깍 시간이 흘러도

oh! 난
널 사랑한다 말해도 천번 만번 말해도
내 가슴 속 다 불 타고 마른 입술 닳도록
나 다시 태어난 대도 오직 너 뿐이라고
째깍째깍 시간이 흘러도

oh! 난
너라고, 너라고
난 너뿐이라고, 너라고

Song: 슈퍼주니어
Lyrics credit: www.mnet.com  
link to

Friday, February 18, 2011

The Kraken

Salah satu keuntungan kerja di tempat baru aku ini adalah aku jadi bisa nonton banyak channel tivi luar...jadi banyak ilmu deh...*sedaaap*. Kayak kemaren itu, pas lagi pantengin National Geography tentang hewan-hewan paling mematikan di dunia, sebiji cumi-cumi muncul...ternyata doi juga termasuk the deadliest animal, lho...ckckck... judulnya Cumi-cumi Humboldt.

Begitu aku menjadi saksi keganasan tuh cumi, segera aja kudaulat dia jadi cumi-cumi kanibal (ya benar, bukan cuma manusia aja yang kanibal...hehe),...luar biasa sodara-sodara, bayangkan, masa dia makan cumi-cumi yang laen, kan mereka harusnya bersaudara dalam iman dan taqwa... *geleng-geleng kepala*

Aku juga langsung ngubek-ngubek internet buat nyari info tambahan tentang data dirinya (ta'aruf, gitu maksudnya hehe), en berhasil dapat foto dia yang ditangkap sama para fishermen (lihat gambar dibawah ini-red) plus juga gigi-gigi dalam tentakel-tentakelnya (juga silakan refer aja ke gambar dibawah ini-red)...cumi apa cumi, tuh???
dipikir-pikir, panjang badannya lebih dari aku deh, kalo bediri ama bule aja dia segitu, higs...

giginya saingan sama ikan hiu...
Akhirnya, biodatanya membawaku ke sodaranya yang legendaris itu, yang sempat muncul sebagai cameo di filmnya Johnny Depp, Pirates of the Caribbean (ngomong-ngomong, Pirates mo ada seri ke-4 nya, On Stranger Tides...hehe asik-asik), bernama Kraken...yang biasanya dipanggil agak panjangan dikit menjadi, Kraaakeeeeennnnn....berdasarkan mereka-mereka yang udah berjumpa face-to-face dengan beliau...:D


Nah, saking melegendanya si Kraken ini, Pak Alfred Tennyson mengarang sebuah puisi buat dia sebagai balas jasa atas sisi heroik kehebatannya menaklukkan banyak orang di lautan yang luas itu.




Here it is, The Kraken, a sonnet by Tennyson...

Below the thunders of the upper deep;
 Far far beneath in the abysmal sea,
 His ancient, dreamless, uninvaded sleep
 The Kraken sleepeth: faintest sunlights flee
 About his shadowy sides; above him swell
 Huge sponges of millennial growth and height;
 And far away into the sickly light,
 From many a wondrous grot and secret cell
 Unnumber'd and enormous polypi
 Winnow with giant arms the slumbering green.
 There hath he lain for ages, and will lie
 Battening upon huge seaworms in his sleep,
 Until the latter fire shall heat the deep;
 Then once by man and angels to be seen,
 In roaring he shall rise and on the surface die.

[source: http://en.wikipedia.org/wiki/Kraken]
[photos credit to owners]

Wednesday, February 16, 2011

The Blower's Daughter

Pas nonton film 'Closer'...soundtracknya bagus banget...Damien Rice yang bawain...quite inspiring yet touching...and so, aku memutuskan buat nge-post liriknya disini...ehhe


And so it is
Just like you said it would be
Life goes easy on me
Most of the time
And so it is
The shorter story
No love, no glory
No hero in her sky

I can't take my eyes off of you
I can't take my eyes off you
I can't take my eyes off of you
I can't take my eyes off you
I can't take my eyes off you
I can't take my eyes...

And so it is
Just like you said it should be
We'll both forget the breeze
Most of the time
And so it is
The colder water
The blower's daughter
The pupil in denial

I can't take my eyes off of you
I can't take my eyes off you
I can't take my eyes off of you
I can't take my eyes off you
I can't take my eyes off you
I can't take my eyes...

Did I say that I loathe you?
Did I say that I want to
Leave it all behind?

I can't take my mind off of you
I can't take my mind off you
I can't take my mind off of you
I can't take my mind off you
I can't take my mind off you
I can't take my mind...
My mind...my mind...
'Til I find somebody new

Monday, February 14, 2011

Sabang: A Trip to Natural Gateway

Jadi, pada tanggal 21-23 di bulan Januari yang indah dengan angin musim panas (cailah) yang bertiup pasti yang semakin menegaskan ke-super-tropis-an iklim negri Aceh, kami, aku, Kak Akmal, plus Miftah, yang selanjutnya akan disebut dengan 'The Three Musketeers, disingkat TTM' memutuskan untuk mengambil cuti sejenak. Ya, cuti. Men-cuti-kan diri dari kejenuhan kerja-kerja tak-penting-tapi-harus-diselesaikan yang bertumpuk di jurusan. 

Keputusan ini sebenarnya tidak mudah sehingga sangat sulit untuk kami ambil, mengingat aku juga baru tiba dari Medan, setelah mengikuti tes yang membuat heng jiwa dan ragaku, dan belum sempat berpikir panjang sampai tiba-tiba si Miftah memberondong dengan pertanyaan yang wajib jawab segera.

Miftah: Kak, kita mau maen-maen ni, ikot?
Aku: Hah?? Apa?? *oon*
Miftah: Maen kak, liburan, jalan-jalan gitu...mau? *sambil memberi alternatip definisi dari maen*
Aku: Apa? Maen? *masih oon, keliatan banget tingkat intelenjensinya*
Maen kemana??? *sudah mulai stabil jiwanya*
Miftah: Maen ke Sabang, kampung kak Nur...nginap di rumahnya nanti... *percakapan telah menunjukkan progres yang signifikan*
Aku: Umm,...kapan tuh?
Miftah: Hari Jumat kita berangkat, tanggal 21 ni...gimana,mau?
Aku: Mau ga ya??? *tipe peragu, tak bisa memutuskan segera, berasa makin oon sebenarnya...mhehe*
Miftah: Cepetan...gimana...biar dibeli tiket trus tuh...
Aku:...eh, umm, eng,...yaaa..boleh lah... 
Miftah: *manggil kak Akmal*...kak...kak Ika dah mau tuh... *jerit-jerit*
Aku: Oh, eh? dah jadi ya? *ternyata...masih belum bener-bener lepas dari dunia oon-nya*

Nah, demikianlah, keputusan itupun diambil secara transparan, tanpa menyakiti pihak manapun...hehe *ya iya lah*

Dan, seperti telah disangka oleh berbagai pihak, aku pun tidak lupa mengabadikan momen-momen atawa objek-objek yang rela terpaksa menjadi 'korban' bidikan keisengan aku ini...mhehe

Berikut ini daftar momen yang berhasil kujepret (plus ada beberapa yang bukan hasil jepretan aku) en ku-edit sedemikian sehingga en menjadi karya yang fenomenal...*halah*

Dan...TADA...inilah dia karya-karya editan aku siang en malam...huhu...cape yang tak terkira sodara-sodara...(--);;

Well, enjoy everyone...!!

objek pertama yang kujepret...bagus juga jadinya...hehe

perhatian: model sengaja diperintahkan buat berpose...:D

Misi si kapal pun jadi 'korban'

yahuuu...ada lumba-lumba...*jepret*


oke...kami sebenernya malu poto-poto gini...tapi, apa bole buat, pengen eksis, sih...:D

Inilah kami, sang TTM...eksis bener dah...hehe

yang poto bukan aku sih, aku ngedit doang...thanx to Daman...^^








susah bangets neh moto dia, ga mau senyum-senyum seh...hehe...akhirnya

ini dia si Sate Gurita, ternyata bener kata penguin2 di Surf's Up: tastes like chicken!!...uenak tenan...







yak, hasil request aku buat dipoto backview ala di pilem-pilem itu lho...




tak ada orang, tas pun jadilah...:D

like this one, ehehe, kemiringan view 45 derajat...

pose berkali-kali...teteup

si Daman lagi tidor...kenak jepret juga lah...:D

ngejepret cottage orang diam-diam...hehe

pose si Fauzi ala backview...





soal: tapak kaki siapakah ini??? ^^

lagi sibuk sendiri...si fathir dalam dunianya sendiri...


ber-khalwat...hehe

model: tak dikenal...hehe

pose ala puteri-puteri...hoho





luar biasa: ini pom bensin udah tutup bahkan sebelum jam 7 malam...

niatnya mo nyoba teknik isolasi foto, jadinya...gini deh