Configuration

"between the good and the bad is where

you'll find me reaching for heaven"















FrenshiPath

Daisypath - Personal pictureDaisypath Friendship tickers

Tuesday, February 8, 2011

Bila Seorang Islam Bergelar Fir'aun, Maka...

Akhirnya terjadilah apa yang si Firaun takutkan bersama para punggawanya....such an ironic thing is that when a moslem acts like one.

Berhubung baru hari ini aku bisa leluasa buka internet, jadinya apa yang udah aku pengen tuang sehubungan dengan kejadian sopradik revolusioner di Mesir pun menguap ke udara...tapi tak apalah, bukan sesuatu yang penting, dan mungkin tidak akan menyebabkan sang penguasa untuk lengser ke prabon setelah membaca unek-unek aku selama ini...

>>> Kepada pak penguasa yang sedang berkuasa, dimana pun Anda berada...

Pak penguasa, mungkin bapak tidak tahu....tapi, efek demonstrasi berbagai kalangan di negara bapak itu tidak hanya berakibat pada hidup bapak semata, tapi juga saya. Apa? bapak ingin tahu kenapa? Apa hubungannya dengan saya? yah, karena bapak ingin tahu alasannya, maka saya pun akan menjelaskan duduk permasalahannya. 

Begini pak, bapak memang tidak kenal saya, tapi saya kenal bapak, yah, paling tidak muka bapak sering saya lihat di tivi rumah saya yang berukuran 21 inchi, yang udah lama dibeli bahkan sebelum saya kembali dari luar negri...yang ukuran dan harganya tak seberapa mana dibandingkan tivi dirumah bapak yang mewah itu, ya saya sangat yakin itu...karena katanya bapak orang kaya raya banget...yang suka ke luar negri ketika ada demonstrasi...jadi pasti punya dong tivi yang lebih besar dan mahal dari punya keluarga saya. Aduh, maaf pak, saya jadi cerita tentang tivi rumah saya, saya keceplosan sih... 

Jadi, kembali ke pokok penjelasan saya...pak penguasa yang sedang berkuasa...hidup saya setelah mengetahui ada pemberontakan rakyat di Mesir jadi berubah mendadak, mengapa? tentu saja bapak tahu kalau negri yang sedang bapak kuasai itu merupakan negri yang punya peradaban kuno, yang masih ada peninggalannya hingga hari ini...makanya pak, saya sebenarnya sudah sedari dahulu mencanangkan negri Mesir sebagai salah satu negri yang akan saya kunjungi bersama suami saya di masa yang akan datang,...oh bukan sekarang, karena sekarang saya masih single dan tentu saja belum menikah, jadi peluang itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat ini...tapi pak, saya kan bukan Tuhan, dan saya tidak bisa memprediksi kapan saya akan mendapat lamaran dari seorang Muslim baik hati dan tidak sombong,...mana saya tahu kapan kejadian itu akan berlangsung...sekali lagi saya katakan, saya bukan Tuhan, dan saya tidak pernah mengaku-aku Tuhan...terpikir pun tidak pak. Ups, saya jadi curhat nih sama bapak, semoga bapak tidak keberatan dan akhirnya membenci saya. Saya tidak suka kebencian pak, karena pada hakikatnya saya adalah orang yang cinta damai. Apa pak? Oh, tidak perlu saya jelaskan kepribadian saya pak? Oke pak, saya akan kembali ke jalur permasalahan yang tadi. Maaf pak.

Nah, tentang efek perubahan di Mesir pak,  akibatnya saya jadi harus mengeset ulang planning saya yang sudah saya desain sedemikian sehingga...yah, walaupun ada kebolongan di sana-sini, tapi saya yakin planning saya itu tidak akan berubah drastis. Tapi, gara-gara kebijakan bapak yang saya tidak tahu menahu tentang itu telah memunculkan reaksi keras dari seluruh lapisan masyarakat, akhirnya saya pun terkena imbasnya. Bayangkan pak (bapak bisa membayangkannya kan?)...rencana saya jadi amburadul, saya jadi harus konsultasi sana-sini untuk meminta sugesti dari pihak-pihak yang mengerti kondisi Mesir saat ini, saya jadi dilanda kebingungan yang amat sangat signifikan, saya sampai harus berpikir bolak-balik antara tetap memasukkan Mesir dalam list negri-yang-ingin-dikunjungi-bersama-suami atau menghilangkannya dan memasukkan negri lainnya. 

Bapak yang sedang berkuasa, dalam pandangan bapak, hal ini mungkin saja sifatnya sepele karena dibandingkan menjabat kursi kepemimpinan, urusan listing negri seperti planning saya tidak akan memajukan keadaan ekonomi rakyat seperti yang diharapkan para demonstran di negri bapak tersebut, ya saya sadar mengenai hal itu, masalah saya sesungguhnya sangat sepele... Namun apa daya saya pak? saya sudah ngebet sekali ingin melihat negri Mesir itu, negri para nabi... Saya kan seorang Islam pak (bapak juga Islam), nah karena itulah saya sangat berhasrat dari dulu supaya bisa napak tilas ke zaman baheula itu pak, zaman ketika para nabi masih ada, sehingga saya setidaknya bisa membayangkan kehidupan mereka di daerah itu...apalagi Laut Merah-nya pak, saya ingin melihat langsung tempat dimana Nabi Musa dan pengikutnya menyelamatkan diri melalui laut ini dari kejaran Firaun dan konco-konconya...saya ingin sekali bisa kesana pak. Maka dari itu, hal ini -yang mungkin sepele di mata bapak- sangat saya pikirkan. Saya harap bapak bisa mengerti.

Terakhir pak, saya hanya ingin menegaskan, bahwa semua kata-kata saya ini adalah yang sebenar-benarnya saya buat demi kepentingan saya semata,...sekali lagi saya tegaskan, ini tidak ada hubungannya dengan pihak-pihak yang mendemo bapak. Itu tidak mungkin pak, karena mereka tidak kenal saya, dan saya juga tidak kenal mereka...intinya kami saling tidak kenal satu sama lainnya. Malahan, saya kenal bapak, makanya saya mencoba berdialog dengan bapak. Siapa tahu, bapak bisa mempertimbangkan keluhan saya ini. Kenapa pak? Menurut bapak, ini bukan dialog? Jadi, ini disebut apa pak? Oh, kenapa? Bapak tidak mengerti maksud saya? Dimana yang harus saya perjelas kembali pak? Oh, APA? Kenapa bapak tidak bilang dari tadi...jadi, bapak tidak mengerti bahasa negri saya? Waduh, pak, ini bahasa Indonesia pak, bahasa paling gampang se-dunia...yah, kalau ternyata komunikasi kita tidak terjalin karena kendala bahasa pak, apa boleh buat...semoga ada yang membantu bapak menterjemahkan keluhan saya ini, yah, walaupun rentang waktunya akan sangat lama sekali...tidak apa-apa pak, saya akan mencoba bersabar. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar, pak. Sekian dan terima kasih.

Salam,
Saya yang tidak tahu apa-apa tentang keadaan di Mesir sana

No comments:

Post a Comment