Configuration

"between the good and the bad is where

you'll find me reaching for heaven"















FrenshiPath

Daisypath - Personal pictureDaisypath Friendship tickers

Wednesday, September 28, 2011

Ternyata, aku tuh ya...

kemaren-maren aku mengkambing-hitamkan koneksi internet yang lemot kalo aku gak update blog... trus, aku nyalah-nyalahin rutinitas yang ngebikin aku jadi males mikir buat nulis di blog... en, entah apa lagi yang udah kuseret-seret jadi biang kerok blog aku gak makin nambah isinya, padahal aku udah pake proklamasi segala di kapan itu... pake ber-azzam di postingan sok paten ini kalo aku mau berubah ke arah yang lebih baik *hiee, macam lagi kampanye neh

TERNYATA. Itu semua dusta!!!

itu hanya janji-janji manis aku aja untuk menghibur diri... ekspresi denial aku... buat lari dari kenyataan bahwa aku tuh ternyata seorang calon pemimpin masa depan (hloh?) ehe, yah kan biasa tuh ya pemimpin kebanyakan janji-janji manis... ngegombal gitu lho, kalo kata cewek-cewek yang kena rayuan idup pacarnya, mhehehe *halah, udah kemana-mana ini...

kenapa aku jadi baik hati banget mengaku begini... soale, sekarang aku udah face-to-face sama internet yang lumayan oke kecepatan koneksinya dalam kurun waktu yang relatif SERING!

SO, bayangkanlah... *bisa kan dibayangkan???

nah, biar dikata aku jadi cukup sering nangkring di depan laptop trus ngenet... tapi, teteup aja gitu aku gak punya ide buat nulis ato nyoret-nyoret blog (emang bisa gitu blog dicoret??? ehe, maap ngasal)... eh, tapi begitu udah pulang, aku malah pengen update sesuatu... Mantraps!

gitu tuh jadinya... mau gimanapun juga... mau apapun juga alesannya... ternyata, yang ngebikin semua jadi runyam itu tuh: aku.

luar biasa... ternyata tuh, aku juga ujung-ujungnya. 

*semacam butuh kontemplasi yang panjaaang dan lamaaa nih, saingan choki-choki, hehe

Sunday, September 25, 2011

Cita itu tak sama tanpamu, sahabat...

Sahabat... 

Betapa aku ingin bertemu dan bercerita seru dan kembali bermimpi untuk cita-cita yang kutahu, teramat ingin kau raih... 

Sahabatku yang lebih dicintai Allah, kau tahu, setiap kali aku merasai pengalaman baru, keberadaanmu begitu terasa... dan, bahkan seringkali, aku berharap andai saja kau juga dapat merasakannya. 

Ada bagian dari bawah sadarku yang kerap merasa berdosa padamu... bersalah akan kehilangan sosokmu... seandainya kau terus pergi dan tak perlu hiraukan keputusan sepeleku waktu itu, kau mungkin masih ada hingga detik ini. 

Sahabat, bila kau disini, kuyakin hari ini kita bisa berjibaku bersama... mengejar impian kuliah ke negeri asing itu. Selalu terbersit sesal di hati... bahwa faktanya, aku sendiri. Bahwa aku... secara tidak langsung merupakan alasan mengapa kau telah tiada kini. 

Sahabat, maafkanlah. 

Karena aku tidak tahu harus kemana untuk mengunjungimu, seperti di hari-hari yang telah lalu, aku berharap Allah menyampaikan maafku padamu. 

Maaf atas kecerobohan terbesarku itu... 

Ironis, bukan? 

Padahal, saat itu kita menghadapi takdir tak terduga... 

I am very very sorry... I, I've never thought it would turn out that way... 

Sahabat, Allah ternyata lebih menyayangimu... 

It's so heartbreaking for that I kept on seeing you in my dreams... 

Kita tak tahu betapa pentingnya sesuatu, sampai kita kehilangannya. 

Sahabat, tempat aku mencurahkan unek-unek dan impian-impian itu telah kembali ke sang Pencipta... dan, aku kemudian mengerti ternyata... setelah berhasil meraih cita yang ingin kuraih... rasa itu tidak lagi sama. 

Ada bongkahan kegembiraan yang tak dapat diisi sempurna... sesempurna bila cita itu kugapai bersama-sama denganmu, sahabatku. 

Cita itu tak lagi sama tanpamu...

Saturday, September 24, 2011

Try Your Luck! and, Fight!

growing my determination
don’t give up! and do your best!
try your luck, and fight! chin-up!!

I understand how powerless I am alone
so I pulled the things I’m about to lose to my heart

tears glide down my cheeks at kind words
the feeling of impatience closed in, but I just looked at the goal

the place that warmed my heart when I felt like crying–
I want to protect it to the end, even through pain

we’re unripe fighter, I won’t get beaten now
spreading my little hands up high, I catch and hold the approaching power
and rebound it to the sky!

my courage is unflagging as I jump and shoot to tomorrow!
because I’ll pass it to you, with recalled feelings

the game begins to move
growing my determination
don’t give up! and do your best!
try your luck, and fight! chin-up!!
“I want you to understand…” I have a silent resistance complex
so I only got good at faking a smile

no matter how many times I tell myself that this is goodbye
something I can’t quit definitely exists there

at the place that taught me I’m not all alone
I felt like I can still fly, even if I stumble.



-------------

credit: atashi.wordpress.com

Thursday, September 22, 2011

Today's Pray

dear God up above,

i'd like to write my pray to You,
ah, even though there is not a day i don't ask anything from You...

dear God up above,
i want to make du'a today
that i can survive in everything,
that i can get through all the hard times,
that all my plans go well,
that what i want walks along the same paths as to what i need,

and that all my dreams, eventually, lead to my happy life.

and, dear God up above...
that You will always be there when i'm in need of Your guidance...

sincerely,
forever Your servant

Monday, September 19, 2011

Ahhhhhh...

emang ya yang namanya masa-masa sulit itu kalo udah kelewati jadi ikut memberi sumbangsih besar buwat perasaan jadi enak... ehe, akhirnya tugas essay 1500 kata udah kelar (ehm, sebenernya sih 1498 kata... dibulatin ke atas ajalah untuk kemaslahatan semua umat.. hee).

secara ajaib dan penuh perjuangan, tuh tugas sukses diselesaikan dalam waktu 2 malam saja... yak, hanya di malam hari tok! gak pake pagi ato siang apalagi sore. alasannya jelas banget ya... karena pagi gua nyari bahan tambahan buwat referensi sampe siang menjelang, trus siang nyari makan buwat menuhin panggilan alam, trus sore-sore ketiduran bablas ampe mau magrib. abis salat, baru buka laptop untuk mencermati bahan, dan untuk kemudian menyadari bahwa ide essay jadi acakadul. sumpah! gua uring-uringan mengingat nasib hari senin tugas essay wajib dikumpul dan gua belom pasti mau mulai nulis dari sudut pandang mana. parah. abis. great!

terakhir, gua berhasil memanggil balik ide-ide cemerlang yang lagi lari-lari bahagia di udara (tsaah) untuk bersatu menyelamatkan nasib essay yang hidupnya terancam di ujung tanduk unicorn (oke, emang unicorn itu enggak eksis... tapi gua lagi enggak terima komplain dalam bentuk apapun, he).

jadinya, gua begadang (suer) sampe merelakan jam sleeping beauty gua terambil paksa, hingga masuk jam 3 pagi! sumpah, nyut-nyutan kepala gua besoknya gara-gara ini.

tugas itu enggak selese pada satu malam saja, sodara dan handai taulan sekalian. itu tugas terpaksa gua lanjutin di malam seninnya (ingat, malam lagi!) dan walhasil, otomatis begadang lagi sampe jam 3 pagi lagi.

the best part adalah: akhirnya essay selesai juga. walau pake sistem SKS. *udah enggak peduli lagi deh

kepala gua cenat-cenut (maap, gua bukan lagi niru SM*SH, i suer) di paginya, secara ada kelas jam 9 dan aku cuman dapat follow-up tidur abis subuh 1 jam doang.

intinya: hati senang, tugas tlah diserahkan.

*tau deh bakal gimana hasilnya... yang penting SELESAI.

Hidup SELESAI!

SELESAI.


I Eat Better than I Cook... *cerita yang tertinggal

Yuhuuu... aku paling seneng kalo udah berada dalam kawasan hutan lindung... eh, hotel yang terlindung... *lu kate manusia purba?

Sebenernya sih, hari ini aku ada acara di hotel Grand Nanggroe, sampe dua hari kedepan, en jadi panitianya gitu deh. Jadi, kalo dari sudut pandang kepanitiaan, jelas enggak akan ada yang namanya leha-leha bin asoy. Yang judulnya panitia, so pasti bakalan jadi capek (yang udah terasa banget padahal baru seharian ini berkutat di meja registrasi...), en kalo aku ngakunya seneng, udah clear bukan karena jadi panitia seksi sibuk sekali.

Aku seneng bukan karena sedang berada di hotelnya... no, no, no, bukan karena itu.

Tapi. Just because of one thing.

Aku bakalan bisa ngerasain kuliner ala hotel sini.

Yahuuu....

Aku feeling excited bangets bisa jumpa lagi dengan masakan di hotel.

Terakhir aku ngerasa masakan hotel tuh pas aku ikut alumni meeting penerima beasiswa USAID di hotel Grand Kemang Jakarta.

En kebeneran di suatu malamnya lagi ada buffet dinner hotel itu,... itu lho, yang all-you-care-to-eat buffet.

Jadilah, aku berkesempatan mencicipi hampir semua menu yang tersedia di buffet dinner mereka... huehehehe...

Sebodo amat lah dikira aku banyak makan (^^)'' secara yah, emang aku selalu menjunjung tinggi motto: "Ngumpul gak ngumpul, yang penting makan!"

Fufufufufu...

Aku enggak seharusnya senang sama hobi yang parah ini (= =)

Saturday, September 17, 2011

Petualangan Tintin: Sebuah Cerita (Cinta) yang (Terlalu) Lama

http://en.wikipedia.org/wiki/Tintin_(character)
Dulu itu kalo ngebaca buku ato novel ato komik, aku selalu punya persepsi sendiri tentang para tokoh di dalamnya. Apalagi kalo si tokoh enggak digambarkan secara detil tentang latar belakangnya, kayak tokoh yang satu ini, Tintin.

Berhubung aku cuman bisa mengakses kartun Tintin dalam versi terjemahan Bahasa Indo Raya, selalu dan selalu, aku membaca nama Tintin dengan ejaan EYD yang baik dan benar, yaitu Tin-tin (baca: i = i dalam bahasa Indonesia-pen). Namun tak disangka, tak dinyana, sesungguhnya nama Tintin itu tidak dibaca demikian sebagaimana yang kusangkakan selama ini. Aku sudah SALAH. Dan aku pun begitu TERLAMBAT untuk menyadari kedodolan ini.

Ternyata. Dibacanya tuh gini: Tantan. Ya. Benar. Meskipun yang tertulis adalah: Tintin. 

Usut punya usut,  karena si Tintin ini tuh kelahiran Perancis, aseli. Hadoh.

Nah, mangkanya, setiap kali liat tulisan nama Tintin, otakku dipaksa me-refer ke cara lafal bahasa kampungnya Tintin yang sebenarnya. Perancis.

Aku sih bukannya enggak sadar kalo si Tintin itu cowok Perancis, tapi aku enggak tau kalo pengucapannya bisa jauh panggang dari api gitu… ehe, kan bacanya versi bahasa Indonesia…

Pengetahuan penting itu datang pas aku udah SMA, dari terakhir aku baca Petualangan Tintin pas jaman masih bocah dulu.

Eits, tapi, yang ini mah masih mendingan. Ada yang menarik lagi...

Beberapa hari yang lalu aku ke Gramedia terdekat en ngeliat ada serial Tintin dipajang di rak situ. Excited dengan penemuan itu, aku langsung ngambil satu serinya (maunya sih banyak tapi berat di ongkos, cing), dan tidak lupa membayar, tentunya…

Rasanya aneh juga nostalgia dengan cinta lama (cieeee) secara udah terbentang jarak dan waktu yang cukup signifikan jauhnya. But. Gua baca. Teteup… hehe

Trus, iseng aku selancaran di internet buat nyari info lengkap tentang si Tintin (berikut anjing putihnya, Milo *jadi ingat merek susu, ehe).

Hasilnya: Sungguh suatu SURPRISE yang nyata.

Si Tintin ini ternyata digambarkan berusia antara 16-18 taon, en kerjanya adalah WARTAWAN, en bisa ngomong BANYAK bahasa asing, en tau cara MENGENDARAI hampir semua kendaraan di muka bumi ini.

Such a prodigy, isn’t he? fufufu…

Nah, jadi si mas Tintin ini, dulu kukira umurnya sebaya aku pas bocah dulu… yah, kan abisnya dia keliatan lebih kecil gambarnya dibanding gambar tokoh-tokoh yang laen. Wajar, dong… eh, ternyata lebih tua… hehe, mas-mas ternyata si Tintin itu...

Info tambahan lain adalah: mas Tintin ini enggak punya keluarga... eh, maksudnya pak Herge, si pengarang, enggak nyeritain gimana dan siapa dan bagaimana keadaan keluarga mas Tintin ini.

Asumsi luas adalah mungkin karena  supaya Tintin-nya gampang jalan-jalan kemana-mana tanpa ribet mikirin adek-kakak ato ayah-ibunya.

Kan enggak lucu tuh kalo pas lagi bertualang ke negeri Syldavia, mas Tintinnya dapat telpon SLI... “Mas Tintin, ada pesan dari adeknya, katanya supaya pulang bawa oleh-oleh makanan aseli Syldavia...” Gubraks banget enggak tuh...

Atau, pas lagi seru-serunya ngejar penjahat, eh tiba-tiba hape-nya bunyi... ada SMS, “Mas, jangan lupa makan, ya... jangan cuman sibuk ngurusin penjahat aja...” Dari istrinya (kalau ada, lho, kalau!).

Cerita bakal kayak sinetron aja kalo gini. Mungkin sih, hehe... Tapi, saya percaya pak Herge bukan orang yang seperti itu...

Ya, saya yakin itu... 

Itulah yang membuat saya terkesima hingga terjerumus dalam serunya perjalanan dan petualangan mas Tintin di berbagai tempat. Begitu keren dan sangat asyik kelihatannya... karena, tidak pernah ada kecelakaan fatal yang dialami mas Tintin dalam setiap aksinya. Ah, hidup seperti jauh lebih mudah kalau mas Tintin ada di dunia nyata... ehhei...

*btw, kalo enggak salah, udah ada versi live-actionnya, lho... soalnya poster mas Tintin dan Milo udah terpampang gede-gede kalo buka websitenya di www.tintin.com. Heee, rambut cepak dan poni jingkrak nya itu bener-bener sebuah fenomena... jadi ingat pas masih kuliah dulu itu banyak cowok yang make gaya poni jingkrak gitu... potongan rambut gaya Tintin, itu kata orang-orang salon...

Tapi. Cuma Tintin yang paling pantas. Teteup...

**To-Do List: Koleksi 24 seri Petualangan Tintin. Baru ada satu, 23 more to go...





Sunday, September 11, 2011

Dari Hape...

Ini pertama kali aku nyoba update blog dari hape... soale aku lagi pengen ngupdate blog tapi terkendala segi modem belom diisi ulang en so pasti internetan via laptop jadi insya Allah terhambat.

Nah, mari kita lihat bareng-bareng apakah fitur mobile Blogger bekerja dengan oke ato enggak. Kalo enggak... berarti... aku tidak akan menjadikan Blogger Mobile sarana cuap-cuap di masa depan... dan akan hanya menggunakan Blogger normal seperti dahulu kala...
Sekian.

Ayuh, lihat gimana jadinya... :)

edit: weiheihei... ternyata BISA sodara-sodara *senang deh...

Alhamdulillah, aku enggak perlu pake acara boikot versi mobile Blogger, hehe *ato jangan-jangan dia takut kuboikot makanya kerjanya okeh... :p

NB: tapi, gak bisa kurapiin neh postingannya... Yasudlah. (edit: udah kurapiin... ah, akhirnya...)

Tuesday, September 6, 2011

Laporan Terkini Mudik

Wokeh, dari saya untuk anda... *halah, apa-apaan inih

Laporan langsung dari seorang pemudik (yaitu saya-red) ke kampung halamannya nun jauh di sini.

Setelah tersangkut berjam-jam dan hampir nangis bombay gara-gara kuatir gak sampai ke Semarang (alias kampung halaman pemudik) mengingat kemacetan super parah yang naudzubillah panjangnya berkilo-kilo ngalah-ngalahin Choki-choki, akhirnya pemudik berhasil mengeluarkan diri dari kondisi macet tersebut dan tiba dengan selamat sentosa ke gerbang kemerdekaan, eh, rumah sodara pemudik di tengah kota Semarang tercinta.

Pemudik sukses berlebaran dan bersilaturahmi dengan berbagai lapis jenis persaudaraan serta tak lupa diselingi dengan jalan-jalan, hunting foto, dan belanja-belanji... hehe

Yups, sekian dahulu perkembangan teranyar dari saya untuk anda... *halah, mesti gitu kayak di tipi-tipi

*Pemudik melaporkan langsung dari kediaman sodara pemudik di Semarang, waktu setempat. Perkembangan selanjutnya akan di-update bila ada waktu luang pemudik.

Sekian. Wassalam