Persamaannya:
Sama-sama disingkat GB atau sering disebut juga 'Ghadul Bashar'. *gubraks
Perbedaannya:
- Gerhana Bulan, dinanti-nanti orang, terutama kaum potograper, baik yang amatiran (kayak saya) maupun yang profesional (kayak Pak Darwis Triadi).
Terutama juga, buat kaum muslimin dan muslimat, yang ingin menunaikan shalat gerhana...selama mungkin, berhubung ada isu yang beredar kalo lama gerhana ini bisa mencapai 100 menit... dan mungkin adalah yang terlama dalam 100 tahun terakhir ini. (crosscheck: koran tetangga sebelah)
- Geraham Bungsu, sebaliknya, tidak dinanti-nanti orang, dan kebanyakan malah ingin menghindarinya akibat dari efek emoh tumbuh secara normalnya yang membawa dampak bagi penderita untuk segera menghadap dokter gigi, serta segera melakukan operasi pembuangan geraham tersebut untuk selama-lamanya.
Abnormalitas tumbuh si geraham bungsu ini (yang entah mengapa malah disebut sebagai wisdom teeth dalam bahasa Inggris) dikenal sebagai impaksi gigi. Impaksi ini timbul karena gigi mengalami kesulitan untuk muncul ke permukaan akibat terhalang gigi di depannya atau padatnya jaringan lunak/tulang di sekitarnya. Geraham ini muncul dengan posisi dan arah yg tidak normal atau hanya muncul sebagian.
Dan, sementara orang-orang menanti kemunculan GB[ulan] dengan hati cerah-ceria meski hujan sedang melanda kota, aku di sini mengalami hal yang kontras dengan mereka.
Di sinilah aku saat ini, dengan kondisi tiga GB[ungsu] (yang satu udah innalillahi...) mengalami impaksi. Oh, sungguh situasi yang bisa memancing emosi diri.
Aaarrrghh.
Aku enggak mau ketemu dokter gigi lagiiii... Gimana caranya???
Asal usul mula ceritanya, keempat (kenapa harus empat-empatnya sih???) geraham bungsu aku tuh ternyata enggak mampu bangun gitu (mungkin karena kurang kalsium ato juga pengaruh pola makan aku yang cenderung senang yang lunak dan gampang dikunyah, ehehe) dan jadi cuman sanggup munculin dirinya sebagian... dan lalu, akibatnya kemudian hadirlah lubang di gigi ini. Nah, lubang tadi kan akhirnya mengganggu saat-saat makan, karena waktu proses pengunyahan itu pasti ada makanan yang berhasil nyempil ke lubang tercela itu.
Jadi, beberapa taon lalu, satu geraham bungsuku udah berakhir masa baktinya di kursi pesakitan, dan sukses membuat aku enggak bisa ngomong jelas dan makan enak selama lebih dari 2 minggu. Ehem, jadi penyembuhan aku emang lebih lambat dari kebanyakan manusia, jadi harap maklum aja... hehehe
Walopun gitu sedihnya aku, yang bikin hati senang dan pengen ngejitak tuh justru karena adek aku, Fuad, yang begitu aku siap operasi gigi langsung nawarin makan bakso. Benar-benar adek yang ngerti cara menyenangkan hati saudaranya. Ckckck.
*sambil ngecek primbon mantra-mantra penghilang gigi tanpa rasa sakit dan operasi, kali-kali aja keselip di pojokan pondokannya mbah Google.
No comments:
Post a Comment