Configuration

"between the good and the bad is where

you'll find me reaching for heaven"















FrenshiPath

Daisypath - Personal pictureDaisypath Friendship tickers

Saturday, May 28, 2011

Bocor Ban, Tuh, Emang Penuh Misteri...

Luar binasa hari ini. 

Niat awal mau ke kampus jam 5 sore teng. Terus, jemput tiket launching buku sama bang Rahmat, jam 5.30. Teng.

Tapi, apa hendak dibilang. Begitu meng-gas (gak, gak pake NOS, kok...) motor keluar halaman rumah, tiba-tiba motor terasa goyah. Aku seperti dapat pertanda. Bakal gak good nih, dragon-dragonnya. 

Firasat aku mengatakan (deu, musti gitu berfirasat...) "ban motorku bocor lagi neeeh."

Begitu ku-cheque... Hiee, kadal kecebur got, kucing berlari-lari, ayam berkokok di pagi hari... Apes tenan aku, rek!!! Beneran bocor lagi tuh ban belakang motorku.

Bisa gitu, ya, di saat aku udah mau buru-buru pergi ke kampus, aku justru harus meninjau lingkungan tinggalku buat observasi tempat tempel ban.

Tempat tempel ban yang kutahu adanya di seberang jalan, yang mana aku harus mutar ke bundaran tugu pena di tengah jalannya. 

Yah, mana mungkin aku ke situ, lha, secara ban bocor gini... yang ada malah aku didorong sama kendaraan yang laen biar cepet nyampenya...

Jadilah, aku nanya-nanya ke ibu-ibu yang jualan gorengan di pinggir jalan, dimana posisi tepatnya tempat tempel ban yang strategis dan dekat di hati, eh... dekat dari perumahan ini.

Ternyata, ada satu bengkel motor yang ada di lorong laennya. Maka, meluncurlah aku dengan harap-harap cemas, berdoa supaya bengkelnya masih buka hingga sore.

Begitu sampe, langsung aja aku melapor perihal ban motorku yang udah kempes merana itu. Trus, si orang bengkel itu bilang kalo ban motorku tuh emang bocor, dan setelah diperhatiin, ada sebiji paku nyangkut dengan semangatnya ke ban itu. Pantesan. Dasar paku durjana! *hehe

Abis itu, diperiksalah ban dalamnya... en, you know what, si paku telah entah bagaimana caranya sukses menusuk ban dalam motorku itu di luka yang sama! Di torehan yang pernah dialami ban itu di suatu masa yang lalu dan telah ditempel dengan seksama, dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, Banda Aceh, Maret 2011. Di tempat bocoran yang sama! Luar binasa!

Demi memandang parahnya luka si ban, aku iseng-iseng bertanya, "Biasanya ban baru itu berapa ya?" Si orang bengkel menjawab, "35 ribu, itu udah termasuk ongkos pasangnya." Lalu, aku bertanya dengan lebih dalam lagi, "Ehm, kalo ban ini, masih punya harapan hidup, gak?" "Yah, melihat dari kekritisannya, dia udah gak bisa ketolong lagi, hidupnya tinggal ngitung hari aja, emang lebih baik, diganti." "Ya udah, diganti aja sama yang baru. Saya rela." Aku berkata mantap dan pasti. Biar cepetlah. Aku udah telat banget, mana udah jam 5.15 pula. Nyampe di kampus, mau jam berapa tuh? Belom ngambil tiket buku.

Selese juga akirnya si ban diganti baru. Hem, hem, emang ini lebih praktis, karena harga ban barunya enggak jauh beda dari tempel ban. Solusi praktis dan ekonomis. Walo beda, tapi, dikitlaaah... dibanding aku harus H2C alias harap2 cemas tiap kali aku naek si motor.

Tapi, beneran deh, sebuah misteri terjadi!
Bagaimanakah si paku bisa menusuk tepat di bocoran yang lama?
Mengapakah hal itu terjadi pada ban yang sama?
Dan, mengapakah, peristiwa ini kembali terjadi di hari yang sama pula?
Mengapa?

Sekian, investigasi in-tire-tainment terkini.

Wassalam.

No comments:

Post a Comment