Configuration

"between the good and the bad is where

you'll find me reaching for heaven"















FrenshiPath

Daisypath - Personal pictureDaisypath Friendship tickers

Sunday, March 27, 2011

Ketika Bocor Ban Motor Menyumbang Hikmah

Hikmahnya adalah:

1. Sedia uang recehan puluh ribuan kapan saja.
Karena, meskipun engkau sangat-kaya-sekali-hingga-mampu-membeli-pulau-pulau tapi tetep saja kau harus memiliki uang pecahan puluhan ribuan itu. Hindari berlagak sok dan mempromosikan jejeran kartu kredit, karena itu tidak laku. Percaya, deh. Seperti kejadian bocor ban yang aku hadapi di hari apes itu. Bersyukur banget aku masih nyimpen selembar uang duapuluh ribuan, yah, enggak tepat juga sih kalau disebut 'nyimpen'... lebih betulnya 'uang kembalian beli barang'... jadi ya, hampir aja aku enggak bisa bayar si bapak tukang tempel ban itu. Sangat enggak mengenakkan sekali kalau aku celingak-celinguk nyari selembar uang, atau ngasih ke si bapak itu uang yang nilai nominalnya gede banget dan akhirnya malah membuat si bapak tersebut repot mencari kembalian buat kita. Hedeeeh... Sok kaya banget deh, lu...

2. Waspadai tempat tempel ban terdekat di daerah jajahanmu.
Kalau yang ini jelas sekali. Semisal engkau sering bolak-balik naik kendaraan, entah itu sepeda, sepeda motor, mobil, atau yang lainnya, dari dan ke tempat 'jajahan'mu yang bisa meliputi: sekolah, tempat kerja, rumah temen, rumah ibadah, apalagi pasar, harap melihat dengan cermat dimana tempat tempel ban berada. Ini sangat penting. Seperti saat aku mengalami bocor ban motor di suatu hari Jumat yang syahdu, sepulang dari rumah seorang teman yang (kebetulan) berada di sekitar wilayah pasar. Hari itu adalah hari yang cukup terik. Orang-orang baru saja selesai shalat Jumat di mesjid-mesjid. Aku dengan seorang teman dalam perjalanan pulang ketika aku sadar kalau motornya jalan agak goyah... Abis itu, kami berjalan mencari tempat tempel ban. Begitu sampai ke tempat yang dituju, ternyata orang yang nempel bannya enggak ada, "masih dirumahnya mungkin", begitu menurut penuturan warga sekitar. Ya sudahlah, namanya juga bocor yang enggak lihat-lihat situasi, maunya kan si bannya bocor setelah semua orang sudah kembali bekerja... Heuheu... Kasian banget deh aku hari itu. Akhirnya aku bertanya ke seorang bapak yang sedang ngojek dimana tempat tempel ban yang asyik dan full AC. Hehe, enggak ding. Si bapak itu bilang di persimpangan jalan dekat jembatan pasar Peunayong ada tempat tempel ban. Dan, setelah mengucapkan rasa terima kasih yang terhingga, maka aku pun melanjutkan perjalanan mencari secercah harapan tadi. TAPI. Ternyata di situ juga enggak ada ahli tempel ban. Jadilah aku bengong dan melihat-lihat sekeliling. Hampir aja pake acara menitikkan air mata. Hopeless banget, gara-gara aku di siang hari bolong gitu enggak menemukan sang ahli tempelin ban bocor. LALU. Di saat-saat kritis tersebut, melayanglah pandanganku ke arah seberang jalan. Ada seonggok motor yang (kelihatannya) sedang dibetulkan bagian rodanya. Langsung saja kupicingkan mata supaya terlihat lebih jelas, dan ternyata oh ternyata, bukan roda yang sedang diperbaiki, tetapi si ban. Huehehe... senengnya hatiku saat itu. Harapan itu masih ada, sodara-sodara. Pingin sujud syukur, cuma karena kuatir dianggap seteres jadi enggak deh hehehe... Maka, begitu aku nemu sang tukang, berakhirlah misi muliaku tersebut.

3. Jadi enggak merasa sombong.
Yup. Begitulah. Aku kayaknya kena 'teguran' deh. Soalnya beberapa hari sebelum kejadian bocor ban yang memilukan itu, aku sempat merasa motor aku itu enggak akan 'bertingkah'. Yah, secara aku baru membeli itu motor tahun lalu, jadi di alam bawah sadarku seperti mengelu-elukan kalau si motor tidak akan berujung ke jurang kebocoran seperti yang pernah dialami oleh motorku dahulu. Sampai akhirnya semesta turut campur. Dan menegaskan ke aku yang sok paten itu, kalau ban motor itu terbuat dari karet, dan paku yang menusuknya itu terbuat dari besi dengan permukaan runcingnya yang aduhai sungguh sakit bila terkena.
Wajar banget jadi bermasalah dengan ban motor bocor.

4. Menambah cakrawala takdir.
Ketika engkau sedang menunggu ban motor dipermak, cobalah lihat sekeliling. Ada banyak sekali peristiwa kecil dan sederhana yang berdampak besar. Contohnya adalah: peristiwa tabrakan motor. Hal yang sangat-sangat kuhindari dalam hidup ini adalah melihat langsung peristiwa tabrak-menabrak. Apapun itu. Jadi, di hari ketika aku sedang termangu menatap nasib si ban, tiba-tiba terdengar suara 'BRUUK'... yang ternyata adalah bunyi yang bersumber dari seorang pengendara motor yang terjatuh di depan tempat tempel ban tersebut. Aku jelas aja shock. Syukur banget enggak ada luka yang berarti. Hieee.... tidak bisa dibayangkan kalau sampai ada darah yang berceceran. Kalau sampai ada, kayaknya aku juga bakal nyusul tuh orang ke rumah sakit. Sangat mengerikan.

5. Tergantung pribadi masing-masing.
Hehe.

No comments:

Post a Comment