Sungguh postingan yang sangat terlambat, tapi, yah, daripada tidak sama sekali, hehe...
Jadi, foto-foto yang ku unggah di bawah ini berasal dari sebuah acara pernikahan seorang temanku, yang tak lain tak bukan adalah Muhsin, teman yang kukenal sejak zaman SMP dulu.
Acara nikahannya mengambil setting di Masjid al-Makmur, Lampriet, Banda Aceh yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Oman oleh sebagian besar masyarakat Banda Aceh, sebagai dampak dari pendanaan untuk pembangunan kembali masjid tersebut dikucurkan oleh pemerintah Oman. Terus, akibat efek ornamen ala padang pasir yang bertebaran di sekelilingnya, masjid yang pernah rubuh kubahnya oleh goncangan gempa pada 26 Desember 2004 itu malah jadi punya penampilan yang lebih islami, secara penuh dengan kaligrafi di sepanjang interior dindingnya. Sebagai bukti nyatanya, silakan merujuk ke gambar-gambar di bawah ini, hehe...
Aku bareng dengan beberapa teman hadir di pernikahannya yang bertanggal 11 Oktober 2009 (sebetulnya tadi lupa, cuma setelah melakukan sedikit riset di properti si foto, akhirnya ketauan deh kapan aku ngambil tuh foto, haha... bener-bener teman yang gak tau diri...)
Tapi, ada yang patut disesalkan di hari itu, yah, biasalah, gara-gara kedodolan aku sendiri juga. Ahh, bayangkan aja, masa aku gak siapin batere kamera cadangan buat antisipasi keadaan darurat sipil macam hari yang penting itu. Bisa-bisanya aku lupa bawa... aduh, emang sih aku yakinnya tuh batere bakalan cukup bertahan hidup seharian untuk motret-motret. Tapi. Begitu selesai acara nikahan, ketika kami berhadir di acara lanjutannya yaitu walimatul ursy, eh, malah gak bisa diabadikan momen walimahannya. Apes dah.
Maafkan kebodohan temanmu ini, teman... (- -);;
Eniwei, berikut ini merupakan cuplikan kejadian (disusun berdasarkan urutan pengambilannya) yang berhasil kurekam sebelum si batere mengakhiri masa baktinya...
No comments:
Post a Comment