Me, My Bros, My Sis, and the “Red-Hot Chili Free Chicken” a.k.a “Ayam Lepas Sambel Uleg Pedaaas”

Kata “free chicken” itu mengutip terjemah bebas adek aku yang ngerasa pinter en maka dari itu kuliah di kedokteran, bernama Fuad. Yah, daripada aku ambil terjemah bebas dari adek aku yang menurut Fuad kurang pinter tapi sekolah di SMA Lab School, berjudul Fadel, yaitu “Let it go chicken”.

Cerita bermula saat aku en adek cewek aku satu-satunya, Alfi, lewat daerah SMA 3 di suatu sore dengan angin sepoi-sepoi.

Nah, dideket-deket situ kan ada tempat makan "Ayam Lepas" yang mengusung propaganda “Pertama di dunia”. Berdasarkan rekom dia dan temen-temennya, tempat makan itu termasuk enak plus sambel uleg-nya mayan pedes juga… pokoke mantabh lah.

Akhirnya, diputuskanlah kita berempat akan makan-memakan di '"Ayam Lepas" itu pada malam harinya…

---------------

Di "Ayam Lepas" _ Pertama di dunia_

Pukul 7.30 Waktu Banda Aceh dan sekitarnya

Memesan dengan percaya diri secukupnya menu "Ayam Lepas" ke mbak pelayan di situ…

--------------

Beberapa saat kemudian...
setelah menyantap si "Ayam Lepas"...
timbul reaksi-reaksi yang sudah diduga…

Aku: (diam sesaat, mulai kepedesan, tapi berusaha stay cool soalnya rame pengunjung)

Fuad: (seperti biasa, keringatan gak jelas, katanya ga pedes, tapi tidak bisa menahan laju keringat yang semakin deras, dan segera diperintahkan untuk mengelap muka-nya yang udah kayak tersiram air gitu)

Alfi: (mengaku kepedesan, dan sukses menghabiskan segelas teh dingin, dan malah langsung memesan segelas lagi)

Fadel: (paling heboh, pake hentak-hentakin kaki dan langsung dicecar supaya menghentikan tingkahnya yang mulai tampak mempermalukan keluarga, mengaku hampir menangis karena terlalu pedaaas, dan ikut-ikutan memesan segelas teh dingin lagi)

---------------

Selese makan.

Kita semua menyimpulkan...
ternyata kita sekeluarga tidak mampu menahan rasa pedas yang amat berlebihan, seperti di sambel "Ayam Lepas" tersebut.

Tapi.

Kalo enggak pedes malah misuh-misuh.
Mhehehehe...

Bener-bener, deh!!!